TRIBUNJUALBELI.COM – Kini semakin marak penipuan online yang terjadi di masyarakat.
Modus penipuan online ini biasanya menggunakan file berekstensi Android Package Kit (APK).
Lantas, apa saja daftar penipuan online yang beredar dan bagaimana cara untuk menghindarinya?
Penipuan online melalui file APK ini bisa menimbulkan kerugian finansial.
Mulai dari terkurasnya rekening di aplikasi bank, saldo di aplikasi uang elektronik maupun e- commerce dan platform daring lainnya.
Menurut Bank Indonesia (BI), modus penipuan yang paling marak terjadi yaitu penipuan undangan pernikahan dan kurir paket.
Nah, berikut ini daftar penipuan online yang banyak terjadi dan cara untuk menghindarinya, dilansir dari Kompas.com.
Baca juga Daftar Modus Penipuan via WhatsApp, Terbaru Selesaikan Tugas dengan “Like” dan “Subscribe”
Daftar Penipuan Online
1. Penipuan undangan pernikahan online
Penipu melancarkan aksinya dengan cara mengirimkan undangan pernikahan online pada korban.
Korban akan menerima pesan berupa file APK yang diberi nama "Surat Undangan Pernikahan Digital" yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp.
Lalu penipu akan mengarahkan korban untuk membuka pesan tersebut.
Sebagai alasan, pelaku meminta kesediaan korban untuk hadir dalam acara dan meminta untuk mengunduh file yang dikirim.
Beli disini Xiaomi Official Redmi 12C (3GB/32GB), (4GB/64GB), (4GB/128GB) Garansi Resmi
2. Penipuan resi paket dari ekspedisi
Selanjutnya, ada penipuan kurir paket atau ekspedisi pengirim paket melalui pesan WhatsApp.
Pelaku akan berpura-pura menjadi kurir untuk mengantarkan paket dengan mengirimkan file berformat APK (Android Package Kit) yang bertuliskan "foto resi".
Modus penipuan ini dapat membobol isi rekening korban pengguna m-Banking dan menguras habis semua saldo korban tanpa disadari.
3. Penipuan tagihan PLN
Modus penipuan file APK lainnya yaitu mengirimkan tagihan listrik PLN.
Pelaku akan berpura-pura jadi petugas PLN dan mengirimkan tagihan listrik yang mengalami tunggakan.
Untuk modus penipuan tagihan PLN ini juga menggunakan file APK untuk membobol rekening korban.
4. Penipuan surat tilang online
Penipuan surat tilang online ini juga menggunakan file APK, dimana pelaku akan mengatasnamakan polisi.
Pelaku akan mengirimkan file APK bernama "Surat Tilang-1.0" dan meminta korban untuk mengunduh file tersebut.
Setelah dibaca, pelaku akan meminta korban untuk mendatangi kantor polisi terdekat.
Namun, jika korban sudah terlanjur mengunduh file APK tersebut, maka saldo atau m-banking bisa ludes secara tiba-tiba.
Beli disini Xiaomi Official Redmi A2 Total RAM hingga 5GB Garansi Resmi
5. Penipuan tagihan BPJS
Penipu akan mengirimkan tagihan BPJS Kesehatan kepada korbannya melalui pesan WhatsApp.
Jadi korban diminta untuk segera melakukan pembayaran di bank atau kanal terdekat.
Selanjutnya, dilampirkan sebuah file APK dengan judul "LEMBAR TAGIHAN" yang diteruskan oleh nomor tersebut.
6. Penipuan voice note
Modus penipuan ini yaitu mengubah file berekstensi APK menjadi seolah-olah adalah voice note.
Pelaku memanfaatkan rasa penasaran korban dengan pesan suara yang dikirimkan tersebut.
Jika voice note memiliki tanda panah ke kanan, file APK ini memiliki tanda panah ke bawah, yang artinya download.
7. Penipuan dengan nama Direktorat Jenderal Pajak
Nama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan juga menjadi modus aplikasi kirim pesan seperti Whatsapp dan Telegram.
Pesan itu menampilkan program APK yang menguras rekening tabungan secara otomatis jika masyarakat mengklik tanda unduhnya.
8. Penipuan pendaftaran BI-Fast
Pelaku akan mengaku sebagai salah satu bank yang menawarkan pendaftaran BI-Fast untuk nasabah.
Jadi file dikirim melalui pesan dan korban diarahkan untuk mengeklik file berekstensi APK.
Cara menghindari penipuan online
1. Jangan asal klik link atau unduh file APK
Jika menerima pesan berisi file APK dari nomor tidak dikenal, hindari mengeklik atau mengunduh file tersebut.
Jika terlanjur mengeklik atau download file APK ilegal, segera kembalikan ponsel ke setelan pabrik (reset factory).
Selanjutnya, ubah seluruh data di semua akun aplikasi yang menyimpan data pribadi.
Mulai dari nomor ponsel, e-mail, password dan PIN, di aplikasi perbankan dan yang berkaitan dengan transaksi digital lainnya.
Baca juga Terkena Penipuan Online? Ini Cara Mudah dan Cepat Melaporkannya
2. Konfirmasi ulang dan laporkan
Pastikan selalu lakukan konfirmasi ulang, melalui jalur terpercaya atau resmi, saat menerima pesan mencurigakan atau file APK dari pihak lain.
Terutama yang mengaku sebagai kerabat dekat atau instansi lain.
3. Aktifkan fitur keamanan dan rutin ganti password
Lakukan pembaruan sistem operasi, aplikasi dan software pada ponsel secara berkala untuk meningkatkan keamanan perangkat.
Dianjurkan juga rutin mengganti password di seluruh akun, termasuk aplikasi perbankan dan yang berkaitan dengan transaksi digital lainnya.
Jangan pula gunakan password yang sama antar akun.
Saat mengganti password, jangan sebar kode OTP atau password ke orang lain untuk menghindari kebocoran akun.
4. Hindari transaksi di luar platform resmi
Biasanya platform marketplace menggunakan sistem rekening bersama (rekber) saat bertransaksi online untuk melindungi pengguna.
Sehingga sistem ini membuat uang pembeli hanya akan diteruskan ke penjual jika produk sudah diterima oleh pembeli sesuai pesanan.
5. Jangan bagikan data pribadi
Jangan sampai memberikan informasi pribadi di media sosial.
Mulai dari nomor ponsel, alamat rumah, nama lengkap ibu, nomor rekening bank, NIK, KK dan data pribadi lainnya.
Sebab hal itu bisa berpotensi menimbulkan kebocoran atau pencurian data.
Nah, itu dia beberapa daftar modus penipuan online yang marak terjadi dan cara untuk menghindarinya. (*)
(Mirta/TribunJualbeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!