TRIBUNJUALBELI.COM – Kejahatan digital kini semakin marak terjadi dan banyak korbannya.
Salah satu kejahatan digital yang sering ditemui yaitu penipuan baik lewat telepon maupun pesan WhatsApp.
Supaya terhindar dari kejahatan digital, simak yuk tips untuk melindungi data pribadi agar lebih aman.
Cek disini HP iPhone 11 Pro 64 GB Bekas Siap Pakai Mulus No Minus Harga Terjangkau - Malang
Sangat penting untuk menjaga kerahasiaan data diri agar terhindar dari risiko kejahatan digital.
Kejahatan digital yang saat ini marak ditemui seperti malware, phishing hingga hacking.
Apalagi kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga data pribadi masih tergolong rendah.
Berdasarkan data Indeks Literasi Digital milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2022, kesadaran masyarakat Indonesia dalam menjaga data pribadi hanya 3,54 poin dari 5 poin.
Bahkan catatan itu meningkat tipis dari 2021 yang berada di angka 3,49 poin.
Baca juga Simak Apa itu Phishing dan Cara untuk Menghindarinya
Jadi, masih banyak masyarakat yang rentan tertipu dengan tautan atau promosi di dunia maya untuk mengambil data pribadi.
Lantas, bagaimana tips untuk memberikan proteksi dan menjaga data pribadi agar terhindar dari kejahatan online? Simak tipsnya berikut ini:
1. Kenali Jenis Data Sensitif
Bagi pengguna media sosial dan internet, ada dua jenis data pribadi yang wajib dilindungi.
Data pertama yaitu nama lengkap, kewarganegaraan, jenis kelamin hingga agama.
Cek disini Laptop Huawei MateBook X Pro 2018 RAM 16GB SSD 512GB Seken - Jakarta Selatan
Data kedua yaitu informasi spesifik berupa biometrik, informasi kesehatan, keuangan, nomor rekening, hingga PIN ATM atau sandi ponsel.
Data tersebut wajib di rahasiakan, termasuk pada penyedia layanan aplikasi digital.
Hindari juga mengunggah gambar yang memuat rangkuman tersebut di media sosial.
2. Bedakan Email Rekening dan Media Sosial
Hal yang paling sering dilakukan masyarakat Indonesia yaitu menggunakan email yang sama untuk kebutuhan perbankan dan media sosial.
Karena cenderung malas untuk mengingat akun dan kata kunci yang berbeda-beda.
Jadi, banyak yang memilih untuk menggunakan akun email yang sama di segala keperluan.
Dapatkan Samsung Galaxy A54 5G 8/128GB Awesome Graphite Original Garansi Resmi
Padahal menggunakan satu akun email untuk semua keperluan bisa membahayakan keamanan data pribadi.
Kalau sudah berhasil diretas, maka semua rangkuman informasi data penting dalam email bisa bocor, termasuk data sandi ATM.
Lebih baik gunakan akun email yang berbeda untuk kedua hal di atas agar keamanan data diri terjaga.
3. Rajin Ganti Kata Kunci dan PIN
Banyak aplikasi media sosial yang meminta untuk mengganti kata sandi secara berkala.
Tujuannya agar keamanan data diri tetap terjaga dari serangan peretas.
Cek disini HP Samsung Note 10+ 12/256GB Normal Siap Pakai - Jakarta Selatan
Begitu pula dengan nomor PIN pada mobile banking, sebaiknya ganti secara berkala agar saldo rekening aman dari kejahatan digital.
4. Jangan Asal Klik Link
Modus kejahatan digital salah satunya yaitu mengirimkan tautan yang sebenarnya serangan phishing.
Penipuan phishing tersebut dapat mencuri informasi data diri dengan cepat.
Maka dari itu, jangan mudah membuka tautan yang tidak jelas sumbernya dan mencurigakan.
Dapatkan Samsung Galaxy A33 5G Ram 8/256Gb Ram 8/128 Ram 6/128GB Garansi Resmi
Biasanya link phishing dikirimkan lewat email atau pesan WhatsApp hingga Instagram.
Dengan mengatasnamakan sebuah layanan khusus dan menawarkan sesuatu.
Saat kamu membuka tautan itu, penipu akan mendapat izin untuk mengakses data sensitif bahkan menguras isi rekening tanpa tersisa.
Hindari juga memasang aplikasi yang bukan berasal dari pengembang resmi.
Karena aplikasi itu bisa saja mencuri data penting dengan meminta izin untuk akses galeri, lokasi bahkan kontak di ponsel.
Baca juga Jangan Asal di Klik, Ini Ciri-ciri Link Phishing atau Penipuan yang Curi Data Pengguna
5. Waspada Penipuan Online
Terdapat banyak modus aksi penipuan yang saat ini terjadi di masyarakat.
Salah satunya dengan menggunakan nama perusahaan tertentu untuk menjerat korban.
Contohnya dengan meminta korban melakukan transaksi dengan angka tertentu lewat nomor rekening.
Supaya penipu dapat membuka blokir atau pembayaran tagihan tertentu.
Umumnya korban akan tersambung dengan mesin otomatis yang mengarah ke customer service palsu.
Setelah itu, penipu akan menyampaikan bahwa korban memiliki tunggakan tagihan yang harus dituntaskan.
Jika tidak, maka penipu akan mengancam bahwa korban sudah melakukan pelanggaran dan akan meneruskan ke pihak berwajib.
Kalau tidak waspada, korban pun harus membayar uang tersebut seperti yang diminati customer service ke rekening pelaku.
Sebaiknya lebih berhati-hati, agar proteksi terhadap data penting tetap terjaga dan tidak terkena penipuan digital. (*)
(Mirta/TribunJualbeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!