zoom-in lihat foto Warisan Leluhur Kampung Gunungteduh Bawean, Kenali Yuk Kerajinan Anyaman Tikar Tradisional
Ilustrasi Pembuatan Kerajinan Anyaman Tikar. (Gresik Satu)

TRIBUNJUALBELI.COM – Saat ini terdapat banyak warisan leluhur yang tetap eksis dan dilestarikan oleh masyarakat, salah satunya di Bawea, Kabupaten Gresik.

Warisan leluhur ini salah satunya berupa anyaman tikar tradisional yang terbuat dari daun pandan duri yang telah dimodifikasi.

Penasaran dengan kerajinan satu ini? Yuk simak pembahasannya berikut ini.

Cek Harga Kerajinan Topeng Bujang Ganong Kondisi Baru Langsung dari Pengrajin - Wonosobo

Pusat kerajinan anyaman tikar tradisional itu berada di Desa Gunungteguh, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. 

Meski di tanah rantau (kebanyakan Malaysia dan Singapura mereka hanya bekerja sebagai tenaga kasar, seperti kuli bangunan atau buruh angkut, tetapi upah mereka sudah cukup untuk dijadikan tumpuan dalam menghidupi keluarga mereka di Bawean.

Beli Disini Hagihara Tikar Tatami Square Brown

Menariknya, di kampung ini mayoritas ibu rumah tangga melakukan kerajinan tersebut.

Setelah membuat olahan anyaman menjadi tikar, semua hasil kerajinan warga dikumpulkan dan dijual di UMKM Teguh Karya.


Dari UMKM tersebut, hingga saat ini desa yang berada dibawa bukit Malokok Bawean itu, dikenal dengan kampung pengrajin tikar tradisional.

2 dari 4 halaman

Pengelola UMKM Teguh Karya, Nurul Huda menceritakan, perjalanan kerajinan warisan leluhur ini, tidak lepas dari kiprah turun temurun keluarganya.

Mulanya, di kampungnya hanya sebatas membuat anyaman tikar saja.

Sekitar tahun 1980 desa itu mendapatkan kunjungan dari pemerintah kabupaten, untuk dilakukan pembinaan.

Cek Harga Kerajinan Keranjang Hampers dari Bambu yang Cantik dan Ramah Lingkungan - Denpasar

Hingga sebagian warga tidak hanya membuat tikar, tapi juga membuat kerajinan tas dari daun pandan.

Hingga saat ini, kerajinan UMKM Teguh Karya ini sudah mengikuti beberapa pameran di Surabaya dan Gresik.

Untuk pembelinya, perempuan yang dikaruniai empat anak ini, menyebut paling banyak datang dari Gresik, Surabaya dan Jakarta.


Untuk penjualan online warga Bawean belum berminat, karena masih ada ketakutan mengecewakan pembeli jika kualitasnya tidak sesuai dengan gambar yang di edarkan.

Terdapat perbedaan hasil kerajinan tikar di Bawean dengan daerah Tasikmalaya, dan Yogyakarta, adalah dari pewarnaan, dan halusnya pandan yang sudah diwarnai.

Jika menggunakan bahan dari daun pandan berduri warna lebih terlihat, jika menggunakan pandan tidak berduri tidak mengkilat warnanya.

3 dari 4 halaman

Untuk model dan modifikasi masih kalah dengan Tasikmalaya dan Yogyakarta.

Beli Disini Anyaman Tikar Lipat Mendong terbuat dari tanaman Pandan ukuran 200 x 280 cm

Kerajinan tikar tradisional, dan barang lainnya dari daun pandan berduri ini memang terkendala alat dan pemasaran.

Kedepan, jika nanti sudah ada alat khusus untuk dibuat kerajinan ini, tentu dibutuhkan pembinaan dan pelatihan kepada warga atau pengrajin di Desa Gunungteguh.

Sekaligus ada pembeli yang secara konsisten atau kerja sama dengan toko modern membeli hasil kerajinan tersebut.


Untuk tikar, dipatok harga Rp 150 sampai 600 ribu, untuk tas mulai harga Rp 60 ribu sampai Rp 170 ribu, kopyah dan udeng Rp 50 ribu, tempat tisu Rp 50 ribu, dan dompet mulai harga 25 sampai 50 ribu, tergantung besar kecilnya.

Cek Harga Kerajinan Pot Gerabah Lukisan Ready Setiap Hari Harga Murah - Yogyakarta

Untuk pembuatannya, dengan ukuran kecil dalam kurun waktu sekitar dua hari.

Kalau tikar besar bisa sampai seminggu membuatnya.

Karena memang prosesnya tidak mudah.

4 dari 4 halaman

Mulai memotong kecil-kecil bagian daun, menghilangkan duri, mengeringkan, memberikan pewarna hingga melakukan anyaman sampai menjadi tikar. (*)

(Pramanuhara/TribunJualbeli.com)

Selanjutnya