TRIBUNJUALBELI.COM – Kerajinan tangan bisa dibuat dengan menggunakan bahan yang mungkin sudah tidak ternilai.
Seperti kayu bekas yang sudah tidak digunakan, namun ternyata bisa bernilai tinggi.
Siapa sangka, sampah kayu yang diubah menjadi produk kerajinan tangan justru menghasilkan omzet hingga puluhan juta rupiah.
Cek disini Kerajinan Gelas Gravir Nama / Logo Material Kayu Jati Solid, Hampers - Depok
Bagi Ayi Fatmawati, kayu-kayu bekas justru menjadi barang yang bisa menghasilkan cuan.
Kayu-kayu bekas tersebut diolah menjadi berbagai macam kerajinan tangan yang bernilai tinggi.
Misalnya seperti magnet kulkas, gantungan, pensil, patung ondel-ondel dan masih banyak lagi.
Ayi menjual produk kerajinannya tersebut dengan merek dagang Artha Betawi Craft.
Bisnis kerajinan dari limbah kayu ini sudah dijalankan Ayi sejak tahun 2012.
Ide bisnisnya ini bermula saat dia melihat banyaknya sampah kayu yang dibuang di sekitar lingkungannya.
Contohnya peti-peti kayu yang digunakan tukang sayur ataupun tukang buah di pasar.
Melihat hal itu, dia mulai berpikir untuk melakukan sesuatu dengan memanfaatkan limbah kayu tersebut.
Karena Ayi juga menjadi UKM binaan Dinas PPKUKM, ada pelatihan-pelatihan, studi banding di berbagai kota dan melihat banyak pengusaha daerah.
Dari situlah muncul ide untuk membuat produk khas Jakarta dari bahan kayu daur ulang.
Saat ini Ayi memiliki tiga karyawan dalam melakukan bisnisnya tersebut.
Cek disini Kerajinan Tas Minang Batik Gagang Kayu Uk 30x22x12 - Jogja
Dia juga bekerja sama dengan tukang kayu di area sekitar rumahnya.
Menurut Ayi, bekerja sama dengan tukang kayu membuat lebih efisien karena sudah memiliki keahlian khusus.
Sebelum pandemi Covid-19, bisnisnya sudah merambah ke berbagai daerah Indonesia bahkan ke mancanegara.
Di daerah Indonesia sendiri, produknya sudah dikirim ke Bukittinggi, Padang hingga Pulau Sulawesi.
Bahkan sudah pernah juga dikirim ke Jepang, Belanda, dan sempat ikut pameran di Moscow yang saat itu produknya dibawa oleh temannya serta habis terjual.
Sayangnya sejak pandemic Covid-19, Ayi terpaksa harus merumahkan pegawainya dan menutup bisnis souvenir kayunya ini.
Sejak dua tahun pandemi melanda, akhirnya Ayi kembali meneruskan bisnis souvenir kayunya dan membukanya kembali pada 2022 lalu.
Sebelum pandemi, Ayi dapat memproduksi 500 pcs souvenir kayu dalam sehari.
Jika sedang ramai, bahkan bisa mencapai 1.000 pcs souvenir dalam sehari.
Tetapi, saat pandemi Covid-19 dia hanya bisa memproduksi sekitar 50 pcs saja dalam satu hari.
Kini bisnisnya sudah kembali bergeliat dan banyak dipesan oleh konsumen.
Harga produk milik Ayi ini tidaklah mahal, seperti magnet kulkas dibanderol Rp 10-15 ribu, papan gantungan seharga Rp 30-35 ribu.
Cek disini Kerajinan Liontin Kayu Resin Eboni Model Balok Panjang Ukuran 6 x 1.5 - Banjarbaru
Sementara patung ondel-ondel kecil dibanderol Rp 30 ribu, namun untuk yang ukuran lebih besar seukuran botol 500 ml dijual seharga Rp 200 ribu.
Pasalnya proses pembuatannya cukup sulit, karena dilukis sendiri dan memiliki nilai seni tinggi.
Dalam sebulan, Ayi bisa menghasilkan omzet dari bisnis limbah kayu mencapai Rp 10 juta dengan penghasilkan bersih Rp 5-6 juta.
Modal yang dikeluarkan yaitu sekitar Rp 5 juta, sedangkan modal awalnya yang dikeluarkan yaitu Rp 25 juta.
Karena dia harus membeli asset seperti alat mesin potong kayu hingga alat transportasi.
Melalui bisnis souvenir dari limbah kayu ini, Ayi sudah bisa melunasi cicilan rumah, cicilan mobil, untuk biaya sekolah anaknya dan membuat ekonominya lebih baik.
Berbagai penghargaan sudah didapatkan Ayi dari bisnis souvenirnya ini.
Beli disini Hiasan Dinding Kerajinan Tangan Minimalis Estetik dan Unik Harga Termurah
Mulai dari finalis ketiga Jakarta Souvenir Design Award tahun 2016/2017, juara kedua UKM Award kategori ramah lingkungan, serta menjadi finalis Ibu Ibukota Award.
Selain bisnis souvenir kayu daur ulang, Ayi juga menjalankan bisnis lainnya seperti bisnis makanan ringan dan kue kering hingga bisnis aksesoris.
Untuk bisnis aksesoris, sama seperti souvenir kayu, dia juga menggunakan bahan-bahan bekas seperti kain perca.
Siapa sangka, limbah kayu yang dianggap tak bernilai justru bisa menghasilkan omzet hingga puluhan juta rupiah. (*)
(Mirta/TribunJualbeli.com)

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!