TRIBUNJUALBELI.COM - Banyak orang memasak menggunakan kompor gas karena lebih cepat dan praktis.
Kompor gas menjadi kebutuhan utama untuk membuat dapur tetap “ngebul”.
Saat memakai kompor gas pasti pernah mengalami masalah api merah.
Masalah ini bisa jadi disebabkan oleh tidak sempurnanya proses pembakaran pada burner kompor karena kotor.
Air flow (aliran udara) menuju ke burner pun kadang terhambat akibat kotoran-kotoran yang menyumbat ventilasi yang terdapat pada lingkaran burner.
Nah, kompor gas yang menyala merah ini bisa bikin boros penggunaan gas.
Untuk mengatasinya lebih baiknya kamu sering membersihkan kompor gas.
Baca juga : Rekomendasi Kompor Gas 2 Tungku, Harga Murah Mulai 200 Ribuan
Dalam membersihkan kompor gas-pun tidak bisa sembarangan, karena jika membersihkan secara asal justru akan bikin kompor gas rusak.
Lantas, gimana tips membersihkan kompor gas yang benar?
1. Bersihkan kompor gas secara berkala.
Saluran gas yang kotor mengakibatkan api yang dihasilkan tidak berwarna biru.
Kalau api tidak biru, artinya panas yang dihasilkan tidak maksimal.
Dengan panas yang tidak maksimal tentu saja waktu memasak bertambah lama, dan gas pun lebih banyak terpakai.
Bersihkan kompor gas baik dari bodi kompor, pan support, katup gas, dan burner.
Pembersihan kompor ini minimal 4 bulan sekali supaya mendapatkan api biru sempurna.
2. Gunakan selang gas yang baik yang Ber SNI.

Gas bersifat menekan ke segala arah, itu sebabnya dibutuhkan selang yang baik, yang minimal memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi.
Kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi ini sesuai dengan sifat menekan gas yang memang mencapai 500 psi.
Jika selang yang kita gunakan tidak memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi, maka selang akan cepat kendor.
Akibatnya gas dapat keluar melalui sela-sela selang dan gas jadi cepat habis.
Baca Juga : Ini 5 Kebiasaan yang Bisa Bikin Kompor Gas Cepat Rusak
3. Gunakan regulator standar yang Ber SNI.
Saat ini umumnya regulator yang digunakan adalah regulator otomatis.
Regulator otomatis memang lebih menguntungkan, sebab dapat mendeteksi jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran gas.
Nah, jika bepergian dalam waktu lama, sebaiknya regulator dicabut dari tabung gas, agar bisa dipastikan tidak ada gas yang keluar.
4. Gunakan pengait Regulator.
Pengait ini ada yang berbahan plat besi dan plastik.
Pengait yang berbahan plat besi lebih kuat, tapi tetap harus diperhatikan ketebalan plat yang digunakan.
Plat yang cukup baik mempunyai ketebalan minimal 3 mm.
5. Gunakan perangkat masak berbahan stainless steel.

Memang di pasaran banyak panci dan wajan yang berbahan aluminium yang harganya lebih murah, juga yang berbahan enamel yang tampilannya lebih cantik.
Tapi, sebenarnya kedua jenis logam tersebut bukan penghantar panas yang baik.
Penghantar panas terbaik adalah stainless steel.
Dengan menggunakan perangkat masak berbahan stainless steel makanan akan lebih cepat matang.
6. Gunakan perangkat masak yang ukurannya sesuai dengan porsi makanan.
Kalau porsi makanan yang akan dimasak kecil, jangan menggunakan panci atau wajan yang besar.
Sebab, panci dan wajan yang besar membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi panas.
Sehingga, penggunaan gas juga jadi lebih banyak.

7. Hindari Memasak Bahan makanan Boros Gas.
Bahan makanan paling boros menggunakan gas adalah daging, terutama yang bertulang seperti buntut atau iga.
Jadi, jika kita hendak memasak daging, sebaiknya manfaatkan pressure cooker.
Sebagai perbandingan, memasak buntut atau iga sampai empuk tanpa menggunakan pressure cooker biasanya membutuhkan waktu hingga 2 jam.
Sementara dengan menggunakan pressure cooker, 50 menit sudah empuk. (*)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!