TRIBUNJUALBELI.COM - Cabai merupakan bahan masakan yang mengalami kenaikan beberapa waktu ini.
Di kota Semarang, Jawa Tengah kompak naik sejak empat hari yang lalu.
Kenaikan harga cabai disebabkan kelangkaan stok cabai dari petani.
Dilansir dari Kompas.com, Pedagang cabai Pasar Mijen Semarang, Sumarno mengatakan, tiga jenis cabai yakni cabai tampar, cabai rawit merah dan cabai besar naik secara bersamaan.
Cek Harga : Kulkas Panasonic 2 Pintu Mesin Orisinil Bekas Fungsi Normal - Jakarta Timur
"Untuk cabai tampar Rp 90.000, cabai rawit merah Rp 90.000 dan cabai besar Rp 80.000, jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (12/7/2022).
Menurutnya, harga cabai sempat turun beberapa waktu yang lalu.
Namun tak berselang lama harga cabai kembali naik secara bersamaan.
"Kemarin sempat turun namun ini sudah naik lagi," kata dia.
Informasi yang dia dapatkan, naiknya harga cabai disebabkan karena minimnya ketersediaan sejumlah jenis cabai di sejumlah daerah pemasok.
"Kalau saya dapat pasokan cabai dari Muntilan dan Temanggung memang mulai sedikit stoknya," ujarnya. Kelangkaan cabai disebabkan beberapa hal.
Salah satunya belum memasuki musim panen dan adanya gangguan cuaca.
Dua hal tersebut menurutnya, mempengaruhi suplai cabai dari petani.
"Kalau cabai langka pasti harganya naik," imbuhnya.
Dia berharap, agar kenaikan harga cabai tak separah bulan lalu.
Dapatkan kulkas Aqua 1 pintu disini
Dia mengaku sudah tombok karena imbas kenaikan harga cabai beberapa bulan yang lalu.
"Jangan kebangetan naiknya biar saya tak tombok lagi," harapnya.
Hal yang sama dikeluhkan Nur, salah satu pedagang cabai di Pasar Karangayu Semarang.
Menurutnya, naiknya harga cabai membuat banyak pembeli mengeluh.
Dapatkan box penyimpanan sayur disini
Apalagi, naiknya harga cabai mendekati saat Hari Raya Idul Adha.
"Saat Hari Raya Idul Adha banyak yang konsumsi cabai untuk bumbu daging seperti sate dan lain-lain.
Tapi malah naik ini harganya," keluhnya.
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Turun, Harga Cabai di Semarang Kembali Naik"
Penulis : Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf
Editor : Dita Angga Rusiana
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!