TRIBUNJUALBELI.COM – Pandemi covid-19 memang berdampak bagi semua lini kehidupan.
Apalagi pandemi ini berlangsung secara global dan turut menyerang Indonesia.
Pelaku usaha banyak yang terdampak, baik sektor pengusaha besar maupun sektor UMKM.
Kerajinan Sling Bag Bambu Tali Kulit Sintetis Ukuran 26x23x9 Pre Order - Kota Mataram
Sehingga sisi perekonomian pun turut mengalami keterpurukan.
Namun, bagi sebagian orang pandemi justru membawa keuntungan tersendiri bagi usahanya.
Dapatkan Kerajinan Kotak Tisu Anyaman Eceng Gondok Disini
Nampan Kotak dari Anyaman Eceng Gondok Harga Termurah
Seperti yang dirasakan oleh pemilik UMKM Isna Puring.
Melansir TribunBatam.id, Isnawati (45) merupakan pemilik UMKM Isna Puring yang menyediakan produk kerajinan eceng gondok.
Penjualan produk kerajinan Isna justru mengalami peningkatan drastic saat pandemi.
Kerajinan Rak Segitiga Kayu Pinus/Jati Belanda Warna Natural - Kediri
Awalnya pada tahun 2013 dia membuat usaha rajutan, kemudian merambah kerajinan eceng gondok.
Berawal dari keisengannya setelah melihat banyak eceng gondok di dekat lingkungannya.
Kemudian isna mulai mengambil dan mengolah limbah eceng gondok itu.
Karya pertama yang dibuat Isna yaitu sandal dan tas-tas kecil yang dipakainya sendiri.
Seiring berjalannya waktu, dia kemudian membuat meja, kursi, dan lainnya dari eceng gondok.
Kerajinan Anyaman Tas Jali Patty M Uk 28x21x14 Banyak Warna - Salatiga
Berbagai pelatihan pembuatan eceng gondok dan cara penjualan diikuti olehnya.
Sehingga usahanya lambat laun terus berkembang dengan pesat.
Pemasaran dilakukan Isna secara offline dan online, untuk offline dia titip ke galeri temannya.
Secara online melalui facebook, instragram dan termasuk market place lainnya.
Saat awal pandemi, penjualan produknya mengalami peningkatan seperti cover tanaman hias.
Kemudian tahun 2021, mulai banyak tempat kuliner buka dan memesan set kursi meja karyanya.
Kerajinan Kulit Sapu Pull Up STNK Holder A1 3 Pilihan Warna di Sleman - Jogja
Omzet awalnya sebelum pandemi sekitar Rp 10 juta per bulan, setelah pandemi mencapai Rp 60 juta per bulan.
Harga produknya bervariasi, untuk souvenir mulai Rp 35 ribu seperti tempat tisu, vas, tas kecil dan lainnya.
Sementara untuk meja dan kursi harganya mulai Rp 1,7 juta tergantung model dan motifnya.

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!