zoom-in lihat foto Kini Tren Kerajinan Tas Anyaman Jali, Pengrajin Asal Sragen Banjir Pesanan
Tas anyaman jali yang tren saat ini

TRIBUNJUALBELI.COM - Akhir-akhir ini kerajinan tas anyamanan jari banyak peminatnya.

Padahal dulunya tas jali ini digunakan oleh ibu-ibu untuk ke pasar.

Tapi saat ini tas jali biasa digunakan oleh kalangan anak muda.

Cek Harga : Kerajinan Box Enceng Gondok Anyamn Berbagai Ukuran Ready Stock - Cilacap

Untuk itu memenuhi perminataan pasar yang semakin banyak, maka para pengrajin kebanjiran pesanan.

Seperti perajin di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen meningkat.

Dapatkan tas jali best seller banyak pilihan warnanya disini

Permintaan pesanan tas disebut meningkat hingga 80 persen.

Tidak hanya di pasarkan di sekitaran Kabupaten Sragen, produk ini telah melalang buana hingga wilayah Jabodetabek, Sulawesi, Makasar, NTT bahkan luar negeri.

"Alhamdulillah, antusias masyarakat cukup tinggi."

2 dari 4 halaman

Cek Harga : Kerajinan Topi Anyaman Sisik Deco Homemade Bisa Gratis Ongkir - Denpasar

"Sudah ke Jabodetabek, Sulawesi, Makasar, NTT dan alhamdulillah ini sudah memasuki pasaran ekspor ke Jepang dan Korea," kata Yenni Eka Yulianti salah satu perajin.

Tas dengan tulisan pesan-pesan protokol kesehatan seperti jaga jarak, cuci tangan, pakai masker, hindari kerumunan dan lain-lain memudahkan masyarakat membaca dan langsung diterapkan.


"Jadikan pas pakai tas ini, masyarakat bisa baca tulisannya dan pesan-pesan yang disampaikan, langsung bisa diterapkan," ungkap Yeni.

Untuk model tasnya, Yenni mengatakan pihaknya selalu up to date mengikuti perkembangan.

Tidak heran jika setiap bulan dirinya bersama 30 orang perajin lainnya mampu menjual tas anyaman itu hingga ke sejumlah wilayah di tanah air bahkan ke luar negeri.

Cek Harga : Kerajinan Tas Anyaman Jali Jali Patty M Ukuran 28x21x14 - Salatiga

"Setiap bulan selama pandemi ini, kami memproduksi hingga 500 an tas anyaman (bertuliskan pesan prokes)," kata Yenni.

Berbagai cara dilakukan untuk mengkampanyekan pentingnya menerapkan protokol kesehatan covid-19 dimasa pandemi seperti ini.

Dapatkan tas jali premium cocok untuk jalan-jalan harga murah disini

3 dari 4 halaman

Upaya perajin di Desa Sepat ini tentu mendapatkan dukungan penuh dari pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Sepat.

Kepala Desa Sepat, Mulyono mengaku Pemdes Sepat sengaja mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mengkampanyekan protokol kesehatan.

Hal itu dilakukan guna membangun kesadaran warga terkait pentingnya menjalankan protokol kesehatan demi mencegah penularan covid-19.

Cek Harga : Kerajinan Topi Anyaman Sisik Deco Homemade Bisa Gratis Ongkir - Denpasar

"Ada dua UMKM dari Desa Sepat Kecamatan Masaran yang berpartisipasi untuk sosialisasi pencegahan covid-19 melalui tulisan point protokol kesehatan yang ada pada tas anyaman atau keset," terang Mulyono.

Dari potensi itu, Pemdes Sepat mengajak pengrajin untuk turut mengkampanyekan protokol kesehatan covid-19 dengan 5 M.


5M tersebut meliputi, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak, Memakai masker, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilitas keluar rumah.

"Kelima pesan ini kemudian diaplikasikan di produk tas anyam dan keset produksi. Tujuannya agar ada sinergi antara masyarakat dengan pemerintah desa dalam pencegahan penularan covid-19," lanjutnya.

Proses pembuatannya pun mereka tak mengabaikan protokol kesehatan saat pandemi covid-19 mulai dari memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak aman.

Produk kerajinan tangan asal Desa Sepat, Kecamatan Masaran tersebut diantaranya, tas anyaman plastik dari Dukuh Pucuk dan keset anyaman kain dari Dukuh Wonorejo.

4 dari 4 halaman

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Permintaan Tas Anyam Jali-jali Asal Sragen Meningkat 80 Persen Saat Pandemi, Minat Jadi Reseller?"

Selanjutnya