TRIBUNJUALBELI.COM - Kini banyak generasi milenial dengan rentang usia 24-39 tahun sudah memiliki rencana membeli rumah untuk masa depan.
Sebelum itu generasi milenial harus mengetahui beragam hal yang wajib diperhatikan sebelum beli rumah, agar terhindar dari penipuan developer properti.
Merujuk Siaran Pers dari Pinhome, Selasa (21/12/2021), berikut ini beberapa tips dan trik bagi milenial yang berencana mencari dan membeli rumah pertamanya.
Ketahui hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pembelian rumah
Data JLL yang disampaikan pada kegiatan CoTalks, menunjukkan bahwa rumah yang memiliki kisaran harga Rp1,3 miliar - Rp2 miliar mendapatkan permintaan paling banyak pada tahun 2021.
BACA JUGA : Dijual Rumah Minimalis Type 60 2KT 1KM SHM Lokasi Strategis Lingkungan Nyaman - Bantul
BACA JUGA : Dijual Rumah 2 Lantai 3KT Type 71/78 Murah Dekat GOR - Sidoarjo Kota
Hal ini menunjukkan bahwa affordability atau keterjangkauan merupakan salah satu faktor esensial bagi orang-orang sebelum membeli properti.
Selain itu, faktor utama lain yang tak kalah pentingnya adalah lokasi properti yang sesuai dengan tempat mereka beraktivitas.
Johanes Thung, Senior Sales and Business Development Pinhome mengatakan kalau salah satu hal yang harus diperhatikan generasi milenial dalam mencari rumah pertama adalah luas tanah dan luas bangunan.
Untuk pasangan suami-istri yang baru menikah, mungkin luas tanah sekitar 60m2 dengan dua kamar tidur dirasa sudah cukup.
Namun, saat sudah memiliki dua anak, kebutuhannya menjadi berubah, sehingga mereka membutuhkan area yang lebih luas dan ruangan yang lebih banyak.
"Untuk mendukung kehidupan sehari-hari, fasilitas pendukung yang ada di sekitar lokasi juga sangat penting dipertimbangkan. Hal ini dapat berupa keamanan, taman bermain untuk anak, atau tempat ibadah," kata Johanes.
Untuk milenial, aksesibilitas juga harus menjadi pertimbangan sebelum membeli properti.
Karena mereka akan cenderung memilih hunian yang dekat dengan akses transportasi, fasilitas umum, dan layanan-layanan lainnya.
Kenali karakteristik properti primer dan sekunder
Pilihan properti atau rumah primer dan sekunder memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, sesuai dengan kebutuhan pembelinya.
BACA JUGA : Dijual Tanah Strategis Berbah 500m Selatan Ril Kereta.Luas 250m² Bisa Bangun 2 Rumah - Sleman
BACA JUGA : Dijual Rumah Cluster LT.100 di Banjar Wijaya Harga Nego - Tangerang
Pinhome merangkum beberapa karakteristik masing-masing properti sebagai berikut.
Memiliki keunggulan desain lebih modern karena biasanya properti ini merupakan bangunan baru.
Oleh karena itu, pembayaran untuk rumah ini juga memiliki lebih banyak opsi dan administrasi yang lebih mudah untuk diurus dibandingkan rumah sekunder.
Namun rumah tipe ini juga memiliki kekurangan, yakni rumah tersebut belum tentu langsung bisa dihuni karena masih dalam pembangunan.
Harga yang ditawarkan juga biasanya relatif mahal, kecuali properti tersebut masih dalam tahap konsep.
Properti sekunder
Tidak hanya properti primer, properti sekunder juga memiliki keunggulan di mana properti ini tentu siap untuk dihuni dan cenderung memiliki harga yang lebih murah karena dihitung berdasarkan luas bangunan atau tanah, juga penawaran harga yang lebih fleksibel.
Selain itu, tentunya lokasi properti ini juga bisa relatif strategis, menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pembeli.
Namun, opsi pembiayaan untuk pembelian properti sekunder ini terbatas dan mungkin juga membutuhkan renovasi, tergantung kondisi bangunan ketika dibeli.
Ketahui kebutuhan finansial yang harus disiapkan sebelum membeli rumah
Dalam proses pembelian rumah, tidak hanya biaya pembelian rumah yang harus disiapkan, namun beberapa biaya untuk kebutuhan administrasi lainnya, baik saat pembelian maupun setelah pembelian rumah.
Biaya pembelian biasanya mencakup down payment, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Biaya Akta Jual Beli (AJB) dan balik nama, serta biaya KPR.
Untuk pembelian rumah sekunder, akan ada pula biaya tambahan yaitu biaya notaris dan biaya appraisal.
Biaya setelah pembelian biasanya meliputi biaya pengisian perabotan dan biaya pemeliharaan.
Untuk rumah sekunder mungkin ada biaya lain yang harus dikeluarkan seperti biaya renovasi.

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!