zoom-in lihat foto 10 Jenis Rumah yang Paling Dicari Oleh Masyarakat Indonesia untuk Dihuni
Dalam pencarian rumah tersebut, ada beragam jenis rumah yang paling dicari masyarakat Indonesia berdasarkan volume pencarian di Google.

TRIBUNJUALBELI.COM - Memiliki rumah atau hunian menjadi impian banyak orang.

Untuk memenuhi keinginan tersebut, banyak masyarakat Indonesia yang berselancar di Internet untuk mencari beragam jenis rumah yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam pencarian rumah tersebut, ada beragam jenis rumah yang paling dicari masyarakat Indonesia berdasarkan volume pencarian di Google.

Cek harga Dijual Rumah Tepi Danau Modern Minimalis Di Kawasan Hunian - Bandung Jawa Barat

Berikut 10 jenis rumah paling dicari masyarakat Indonesia.

Apartemen

Apartemen menjadi jenis properti pertama yang berada di urutan paling atas.

Properti ini mempunyai volume pencarian di Google sebanyak 56 ribu.

Cek harga Dijual Rumah Second 3KT 2KM Bersih Lokasi Bebas Banjir Nego - Pekalongan

Ruko

2 dari 4 halaman

Rumah toko (ruko) banyak dibangun di seluruh Indonesia.

Bangunan jenis ini memiliki volume pencarian terbanyak kedua di Google, yaitu 19 ribu.



Cluster

Umumnya, orang Indonesia akan mengetik cluster atau klaster.

Namun, volume pencarian dengan kata cluster memiliki nilai tinggi sehingga menempatkan jenis properti berada pada posisi ketiga dengan jumlah pencarian 11ribu.

Townhouse

Townhouse menjadi jenis hunian yang mungkin terdengar baru.

Hunian ini pada dasarnya sudah eksis sejak lama dan telah banyak developer perumahan yang membangun jenis hunian ini.

Di dalam townhouse, hanya ada beberapa rumah sehingga lingkungannya lebih eksklusif.

Search volume townhouse adalah 5.400.

3 dari 4 halaman

Cek harga Dijual Rumah 2 Lantai Type 45 2KT 2KM Lokasi Strategis - Malang

Rumah susun

Rumah susun ternyata mempunyai volume pencarian yang tinggi sehingga menempati posisi kelima.



Rumah susun memiliki pencarian sebanyak 5.400.

Transit-oriented development Transit oriented development (TOD) adalah jenis hunian baru yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban.

TOD adalah tipe properti yang terintegrasi langsung dengan transportasi umum seperti MRT, LRT, atau halte bus TransJakarta.

Hunian jenis ini umumnya berbentuk apartemen yang memiliki pencarian sebesar 700.

Rukan

Rumah kantor (rukan) memiliki volume pencarian sebanyak 600.

Rukan mungkin terbilang jenis properti yang sedikit dicari karena mengingat jenis hunian ini bersifat tersegmentasi.

4 dari 4 halaman

Rumah kopel

Rumah kopel didefinisikan sebagai dua bangunan rumah yang berhimpitan.

Namun, pada dasarnya, ini merupakan dua rumah berbeda yang digabung menjadi satu.



Kopel atau dalam bahasa Inggris berarti couple.

Artinya, rumah tersebut seperti berpasangan karena berdempetan.

Namun, volume pencarian rumah jenis ini terbilang kecil, yaitu 500.

Rumah tunggal

Kata kunci rumah tunggal menjadi salah satu yang rendah dilihat dari volume pencariannya.

Artinya, jarang sekali orang mencari rumah tunggal di Internet.

Pencariannya hanya sekitar 150.

Kondotel

Kondotel juga menjadi salah satu properti yang volume pencariannya rendah dan hanya memiliki nilai search volume 40.



Jenis rumah berdasarkan usia dan status bangunan

Kontrakan Kontrakan menjadi salah satu jenis rumah yang banyak dicari.

Berdasarkan volume pencarian di Google menggunakan Ahrefs, kata kunci kontrakan mencapai 23 ribu.

- Kos

Sementara kata kunci kosan menempati urutan kedua dengan jumlah pencarian sebanyak 12 ribu.

- Rumah Subsidi

Di urutan ketiga, ada rumah subsidi.

Proyek rumah subsidi memang terus dikembangkan pemerintah untuk menyediakan opsi rumah terjangkau bagi sebagian masyarakat.

Di berbagai daerah, rumah subsidi dibangun dan disebar ke area-area yang masih belum berkembang.

Harga dan bunga yang terjangkau membuat masyarakat tertarik dengan jenis rumah ini.

Di Google, pencarian rumah subsidi mencapai 8.300.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Jenis Rumah yang Paling Dicari Masyarakat Indonesia",
Penulis : Abdul Haris Maulana
Editor : Esra Dopita Maret

Selanjutnya