lihat foto
TRIBUNJUALBELI.COM - Papua miliki beragam kerajinan tangan menarik dan unik, bahkan ada yang sudah diakui UNESCO.
Kerajinan tangan memang jadi salah satu mata pencaharian sebagian warga lokal disana.
Tak sedikit bahkan yang memiliki hasil kerajinan bernilai jual tinggi hingga dijual secara ekspor.
Belakangan, kerajinan Papua cukup banyak jadi perbincangan berbarengan dengan adanya rangkaian acara nasional disana.
BACA JUGA: Kerajinan Tas Kiso Ulatan Rapi dan Kokoh Uk.20x15x20cm - Gianyar
BACA JUGA: Kerajinan Tray Oval Bahan Seagrass Mix Sintetis Dijamin Kuat Warna Natural - Depok
Yaitu, ajang pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Sentani, Jayapura.
Pasalnya, adanya ajang tersebut menjadi kesempatan bagi warga lokal penghasil kerajinan untuk mempublikasikan produknya.
Seperti Agnes Kere yang menjual hasil kerajinannya di tempat ajang PON berlangsung.
Dirinya mendirikan sebuah stand berukuran kecil dan memajangkan karya kerajinan kulit kayu.
Ada gantungan kunci, tas untuk handphone, tas, topi, dompet, hingga hiasan dinding berbagai jenis corak yang dilukis langsung olehnya.
"Ada berbagai macam produk yang mama buat dari kulit kayu. Saya buat sendiri. Ada juga mahkota dari bulu ayam dan Kasuari yang biasanya dikenakan saat acara adat," ujarnya kepada Warta Kota, Sabtu (2/9/2021) di Stadion Lukas Enembe.
Berbagai varian hargapun ditetapkan sesuai dengan jenis produknya.
Dari kisaran Rp 20.000, ratusan ribu hingga jutaan. Salah satunya adalah hiasan dinding yang bercorak ikan gergaji yang dipatok seharga Rp 1.500.000.
Ikan gergaji sendiri merupakan ikan yang dulunya dipercaya hidup danau Sentani, namun ikan tersebut nyaris punah.
Ada pula corak dewa ikan yang dipercaya dulunya tinggal di danau Sentani.
BACA JUGA: Kerajinan Kayu Mempercantik Rumah Produk Kotak Tisu, Nomer Rumah - Jakarta
BACA JUGA: Peci dari Rotan Asli Ready 4 Motif Bisa Bayar Ditempat - Surabaya
Ada pun kulit kayu yang digunakan oleh Agnes dalam membuat kerajinan tangan adalah kulit kombou.
"Ini kulit khusus untuk kerajinan kayu. Ini awet, tahan sampe bertahun-tahun," tambahnya.
Untuk menggambar di kulit kayu, Agnes biasanya menggunakan jari-jari kelapa, sementara untuk warna menggunakan cat asturo.
"Untuk membuat tas biasanya saya butuh waktu dua minggu. Kalau hiasan dinding yang lama. Lebih dari dua minggu," tegasnya.
(TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Intip Kerajinan Tangan Khas Papua, Harga Bisa Capai Jutaan Rupiah Loh
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!