TRIBUNJUALBELI.COM - Udara panas dalam rumah bisa disebabkan karena berbagai hal.
Namun yang paling banyak dialami karena desain rumah yang salah atau bahkan karena bahan bangunan yang digunakan.
Sumber panas dari matahari luar sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa cara.
Beberapa penyebab rumah panas adalah seperti desain dibuat tertutup dan minim bukaan, jendela mungil, lubang angin pun nihil.
BACA JUGA: Sederet Tanaman Ini Bisa Usir Nyamuk di Rumah, Tidak Perlu Pakai Bahan Kimia Lagi
BACA JUGA: Jangan Abaikan Jika Tidak Ingin Terjadi Kebakaran, Cek Segera 6 Hal Ini di Rumah
Belum lagi, model atap dan plafon yang ketinggiannya tidak memadai.
Jika itu terjadi, beberapa cara ini bisa kamu gunakan sebagai solusi.
1. Perbaiki Bukaan dan Atap

Desain yang keliru bisa diperbaiki.
Layout ruang diubah dengan menyediakan banyak jendela dan lubang angin.
Luas minimum bukaan sekitar 20% dari luas ruang.
Model atap dapat dipermak ulang, ubah tingginya.
Jika atap pelana, kemiringannya 30° sehingga menyisahkan loteng yang agak besar.
Loteng cukup ampuh sebagai penahan sementara radiasi panas dari atap sebelum berpindah ke ruangan.
Pada dinding sopi-sopi atau tembok atap, dibuatkan lubang angin besar saling berseberangan.
Udara panas yang terperangkap di loteng didorong oleh angin keluar.
Plafon juga ditinggikan sekitar 3 m atau lebih.
Plafon seperti itu dapat memperlambat radiasi panas sehingga tak sempat turun ke ruangan.
BACA JUGA: Rumah Sejuk Tanpa AC dengan Terapkan 5 Cara Mudah Ini, Coba Yuk
BACA JUGA: 10 Benda yang Dianggap Membawa Sial dan Sebaiknya Tidak Ada di Rumah
2. Pakai Bahan Tahan Panas
Jika desain sudah beres, sekarang tambahkan insulator yang pas agar panas sirna.
Di pasaran, bahan insulator tersedia berbagai jenis.
Ada aluminium foil yang memantulkan gelombang panas.
Bahan ini dipasang di atas rangka atap dan di bawah atap.
Bahan lain adalah glass wool, yaitu bahan fiberglass yang disusun menjadi tekstur yang mirip sebuah wol.
Glass wool ditempatkan di loteng atap atau bagian dalam tembok.
Sebagai insulator, bahan ini dapat meredam panas.
Namun belakangan, bahan ini semakin jarang digunakan karena membahayakan kesehatan pernafasan dan mengakibatkan iritasi kulit.
3. Aplikasikan Cat Anti Panas
Insulator yang baru adalah cat anti panas yang disemprot pada atap dan tembok rumah.
Jika dibandingkan bahan insulator atap lain, penggunaan cat anti panas lebih praktis karena pengerjaan tidak perlu membongkar atap.
Lebih aman dan mudah dibersihkan.
Salah satu contoh cata anti panas adalah cata Reflecto.
Reflecto dihasilkan dari ceramic powder yang diproses dengan teknologi Nano.
Dengan begitu, Reflecto menghasilkan warna putih yang bisa memantulkan, emissivity, dan isolasi terhadap panas secara efektif.
Ruang jadi lebih sejuk, konsumsi listrik dari penggunaan AC bisa jauh berkurang.
Di pasaran, Reflecto tersedia dalam 3 varian, yakni Cool Waterproofing, Cool Roof, dan Cool Paint.
Setiap varian tentu memiliki keunggulan.
Ambil contoh Cool Waterproofing dan Cool Paint mampu menurunkan panas sekaligus membantu mencegah retak rambut akibat perubahan cuaca.
Aplikasi cat anti panas tak berbeda dengan pengecatan biasa.
Menggunakan rol, kuas atau alat semprot (spray).
Takaran cat menggunakan perbandingan campuran cat dengan air, yakni 1:4.
Cool Roof beda lagi. Ia cocok diaplikasikan untuk atap genting, logam, genteng tanah liat, dan asbes.
Untuk pengecatan, gunakan alat semprot (spray) agar hasilnya merata dan maksimal.
(idea.grid/Johanna Erly Widyartanti)
Artikel ini telah tayang di idea.grid dengan judul Rumah Panas Bisa Diperbaiki, 3 Cara Efektif dan Berefek Jangka Panjang
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!