zoom-in lihat foto Kebiasaan Tidur Bisa Ketahui Potensi Serangan Jantung
Ketahui Potensi Serangan Jantung dari Kebiasaan Tidur | Kompas.com

TRIBUNJUALBELI.COM - Serangan jantung bisa menyerang siapa saja dan kerap datang secara mendadak.

Kondisi darurat medis ini perlu penanganan cepat untuk mengurangi risiko yang lebih parah.

Orang penderita jantung umumnya dipicu karena gaya hidup yang tidak sehat.

Namun ada faktor lain yang harus diperhatikan, seperti kebiasaan mendengkur saat tidur dan gangguan tidur atau biasa disebut sleep apnea.

Seperti yang diketahui, tidur adalah aktivitas yang penting bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan jantung.

BACA JUGA: Waspada, Salah Pijat Kaki Bisa Sebabkan Serangan Jantung

BACA JUGA: Jangan Mandi di 5 Waktu Ini, Bisa Naikkan Risiko Jantung hingga Kematian

Orang yang kurang tidur berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan penyakit jantung koroner, tanpa memandang usia, berat badan, kebiasaan merokok atau olahraga, menurut ahli.

Para peneliti memahami, waktu tidur yang terlalu sedikit menyebabkan gangguan pada kondisi bawaan dan proses biologis seseorang, seperti metabolisme glukosa, tekanan darah, dan peradangan.

Menurut Sleep Foundation, pasien yang mengalami sleep apnea atau gangguan tidur yang membuat mereka terbangun di malam hari seringkali membahayakan kesehatan jantung mereka.

2 dari 4 halaman

Sementara itu, peneliti di Henry Ford Hospital di Detroit, Amerika mengungkap fakta mengenai seseorang yang biasa mendengkur saat tidur.

Mereka menyebut, orang yang tidur mendengkur menandakan jika ia berisiko lebih besar mengalami penebalan atau kelainan pada arteri karotis dibandingkan orang yang kelebihan berat badan, merokok, atau memiliki kolesterol.


Arteri karotis adalah sepasang pembuluh darah yang terletak di bagian dalam leher yang mengantarkan darah ke bagian otak dan kepala.

Jika terdapat kelainan pada arteri karotis, maka dua pembuluh darah besar yang memasok darah ke otak akan mengalami penebalan.

Di dunia medis, kondisi itu disebut prekursor aterosklerosis, pengerasan arteri yang menjadi penyebab utama serangan jantung.

Studi tersebut menemukan perubahan pada arteri karotis dengan mendengkur, yang kemungkinan disebabkan oleh trauma. Sementara peradangan timbul akibat getaran yang dihasilkan dari mendengkur.

BACA JUGA: Banyak yang Tak Tahu, Sederet Hal Ini Bisa Picu Serangan Jantung

BACA JUGA: Bisa Menyerang Siapa Saja, Waspada 6 Tanda Awal Serangan Jantung yang Kerap Tak Disadari

Obstructive sleep apnea (OSA) atau gangguan tidur yang terjadi karena perubahan saluran napas di tenggorokan selama tidur akan menyebabkan dengkuran keras dan jeda pernapasan secara berkala.

Gangguan tidur ini sudah lama dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, bersama sejumlah penyakit serius lainnya.

3 dari 4 halaman

Napas yang terengah-engah, hingga kesulitan bernapas saat tidur merupakan salah satu tanda kondisi sleep apnea.

Kesulitan bernapas saat tidur akan menambah tekanan pada jantung, dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Memang, mendengkur adalah hal yang lumrah terjadi ketika kita tertidur. Namun dengkuran yang keras dan terdengar seperti terengah-engah atau tersedak bisa menjadi tanda sleep apnea.


Meredakan dengkuran

Menurut National Health Services (NHS) Inggris, orang yang kelebihan berat badan bisa meredakan dengkuran dengan cara menurunkan berat badan mereka.

Menurunkan berat badan juga membawa manfaat langsung bagi kesehatan jantung, karena kelebihan berat badan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Jika jantung bekerja lebih keras, pada akhirnya kondisi itu dapat meningkatkan tekanan darah.

NHS juga merekomendasikan tips untuk meredakan dengkuran.

Rekomendasi itu antara lain mencoba tidur dalam posisi miring.

Cara untuk tidur miring bermacam-macam, mulai dari menempelkan bola tenis ke bagian belakang pakaian tidur, menggunakan bantal khusus, atau tempat tidur khusus yang dapat membantu kita tidur dengan posisi miring.

4 dari 4 halaman

Bisa juga meminta pasangan untuk menggunakan penutup telinga jika dengkuran kita saat tidur mengganggu pasangan.

Selain itu, kita harus menghindari kebiasaan gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum terlalu banyak alkohol untuk meredakan dengkuran, menurut NHS.

Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular.


Mengubah pola makan

Pilihlah makanan rendah lemak jenuh, lemak trans, dan natrium.

Sebagai bagian dari diet sehat, tambahkan menu buah dan sayuran, biji-bijian kaya serat, ikan yang berminyak, kacang-kacangan, polong-polongan dan biji-bijian.

Cobalah mengonsumsi semua makanan itu tanpa daging, dan mengonsumsi produk susu rendah lemak dan unggas.

Jika kita merasa khawatir dengan dengkuran yang keras saat tidur, lakukan konsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebab, risiko, dan pengobatan terbaik bagi kita.

(Kompas.com/Gading Perkasa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Potensi Serangan Jantung Bisa Diketahui dari Kebiasaan Tidur

Selanjutnya