zoom-in lihat foto Sering Dibuang Saat Dimakan, Ternyata Tangkai Cabai Mempunyai Rahasia Kesehatan yang Tidak Terduga
Cabai rawit di Indonesia terkenal jenis cabai yang paling pedas diantara jenis cabai lainnya

TRIBUNJUALBELI.COM - Di Indonesia, cabai pada umumnya dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yakni cabai rawit (capsicum frutescena) dan cabai besar atau cabai merah (Capsicum annuum).

Kedua cabai tersebut dalam buku-buku masak barat dimasukkan ke kelompok cabai pedas atau hot chilli pepper.

Lalu, lebih baik makan cabai pakai tangkai atau tidak?

Melansir Buku Sambal: Sambal Colek & Saus Cocol (2004) oleh Yasa Boga, rasa pedas cabai yang menggigit sebenarnya bersumber pada kandungan minyak yang terdapat pada tangkai dan biji buah yang berwarna putih.

Tanpa tangkai dan biji, rasa pedas cabai akan jauh berkurang.

BACA JUGA : Terlalu Sering Mengonsumsi Bubuk Cabai, Apa Bahayanya Bagi Kesehatan?

BACA JUGA : Mata Jadi Perih Karena Tidak Sengaja Terkena Cabai? Tenang, Atasi dengan 3 Cara Ini

Kadar pedasnya cabai juga dipengaruhi oleh kondisi iklim di mana tanaman tersebut dibudayakan.

Semakin panas iklimnya, maka kian pedas cabainya meski daging buah cabai yang ranum mengandung rasa manis.

Jadi, apabila ada pertanyaan soal lebih baik mana makan cabai pakai tangkainya atau tidak, jawabannya adalah tergantung dengan kebutuhan.

2 dari 4 halaman

Jika Anda ingin mengerem nafsu makan dan tidak ingin makan terlalu pedas, maka lebih baik tidak mengonsumsi cabai bersama tangkai dan bijinya yang mengandung zat capsaicin.

Namun, jika Anda membutuhkan tambahan serat, vitamin C, dan ingin mendapat khasiat terkait sistem pencernaan, maka alangkah baiknya mengonsumsi cabai dengan tangkai dan bijinya.



Yasa Boga mengungkap, membuang tangkai dan biji yang terdapat dalam cabai, sama dengan membuang separuh dari nilai serat keseluruhan buah.

Selain itu, tangkai dan biji cabai mengandung zat capsaicin yang dapat merangsang keluarnya air liur, sehingga sangat membantu proses pencernaan makanan.

Mengulek cabai beserta batangnya dapat mengurangi kemungkinan sakit perut akibat memakan cabai.

BACA JUGA : Jangan Pernah Simpan Cabai dengan Bungkus Koran, Efeknya Fatal Bagi Kesehatan

BACA JUGA : Terdengar Aneh Ternyata Cabai Rawit Bisa Membantu Turunkan Berat Badan, Caranya?

Tapi tenang saja, ini bukan berarti kamu harus memakan tangkai cabai tersebut, karena ketika diulek bersamaan penawar racun yang ada dalam tangkai cabai tersebut sudah bercampur dalam sambal ulek tersebut!

Bila batang cabai dapat mengurangi resiko sakit perut, untuk mengatasi sensasi rasa pedas di mulut kamu dapat memanfaatkan susu, air hangat, hingga coklat.

Tangan Jadi Panas Setelah Mengulek Cabai? Tenang, Atasi dengan Cara Ini

3 dari 4 halaman

Dikutip dari berbagai sumber, berikut mengatasi tangan yang panas akibat mengolah cabai :

1. Merendam tangan dalam produk susu

Produk susu bersifat asam sehingga bisa mengurangi rasa panas yang dihasilkan oleh cabai.

Berbagai dari produk susu mengandung lemak yang bisa membantu melarutkan capsaicin.



Rendamlah tangan dalam mangkuk yang telah diisi produk susu.

Diamkan hingga rasa panas mulai mereda lalu bilas dengan air yang mengalir.

2. Mencucinya tengan sabun cuci piring

Selain itu juga bisa membilasnya dengan sabun cuci piring.

Gunakan sabun cuci piring di seluruh bagian telapak tangan dan di bawah kuku.

Sabun cuci piring lebih mudah untuk menghilangkan minyak pada cabai yang menempel di tangan.

4 dari 4 halaman

3. Menggosok tangan menggunakan minyak zaitun

Gosokkan minyak zaitun ke tangan untuk menghilangkan sisa minyak cabai yang menempel.

Tunggu sebentar sekitar 1-2 menit, jika sudah mereda bilaslah dengan air yang mengalir dan sabun pencuci piring.

Selanjutnya