zoom-in lihat foto Berbeda dengan Pulau Jawa, Begini Cara Makan Murah saat Naik Bus AKAP Sumatera
Bus AKAP baru PO ALS (Instagram/pt.antarlintassumatera)

TRIBUNJUALBELI.COM - Bus antar kota antar provinsi ( AKAP) dengan trayek menuju atau di Sumatera memiliki perbedaan dengan yang ada di Pulau Jawa.

Bus- bus AKAP di Sumatera jarang yang memberikan servis makan gratis.

Dalam perjalanan yang jauh, tentunya bus akan singgah di rumah makan untuk beristirahat, baik penumpang dan pengemudinya.

Biasanya jika ke arah Sumatera, rumah makan yang disinggahi punya tarif yang terkenal relatif mahal ketimbang di Pulau Jawa.

Selain itu, jarak tempuh yang panjang membuat frekuensi pemberhentian bus selama perjalanan jadi lebih intens, bisa sampai lima kali atau lebih.

Lalu bagaimana tips agar tidak terlalu menghabiskan uang untuk makan saat naik bus AKAP Sumatera?

Dilansir dari Kompas, anggota Forum Bismania Indonesia, Asrul Arifin Siregar akan memberikan berbagai tips agar bisa menekan ongkos makan saat dalam perjalanan.

Baca juga : Ternyata Ini Arti Stiker yang Tertempel di Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) 

Baca juga : Mewah dan Tak Biasa, Bus AKAP Ini Menggunakan Kursi Bekas Pesawat Untuk Tempat Duduknya

“Pastinya bawa bekal, bawa roti paling mudah. Atau kalau mau repot bisa bawa lauk yang awet, jadi tinggal beli nasinya,” ucap Asrul kepada Kompas.com, Rabu (25/11/2020).


2 dari 3 halaman


Mengingat perjalanan bus AKAP Sumatera misalnya dari Jakarta – Medan minimal lima sampai enam kali singgah di rumah makan.

Asrul mengatakan, sekali makan dengan lauk telur, minimal mengeluarkan Rp 20.000.

“Itu hanya pakai telur ya lauknya. Bagaimana kalau pakai ayam atau rendang,” kata Asrul.

Tips lainnya, saat berhenti di rumah makan, makannya jangan di dalam rumah makannya, tetapi cari di sekitaran tempat istirahat.

Di sekitar rumah makan memang bukan nasi menunya, tapi semacam bakso atau yang sejenisnya.

Masih Digunakan Sampai Sekarang, Ini Fungsi Kaca Belakang Pada Bus

TRIBUNJUALBELI.COM - Tidak hanya mobil yang memiliki kaca pada bagian bodi, tetapi bus juga punya.

Ukurannya pun beragam, berbeda-beda tergantung dari karoseri yang membuatnya.

Jika pada kendaraan kecil, kaca belakang berfungsi sebagai akses visual pengemudi agar bisa melihat ke arah belakang.



Namun, berbeda kondisinya di bus.

Pengemudi berada jauh di depan, sehingga sulit melihat ke belakang lewat kaca.

3 dari 3 halaman

Dilansir dari Kompas, anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya, mengatakan, fungsi dari kaca belakang lebih dirasakan oleh penumpang, bukan pengemudi.

“Kalau di bus yang kursinya sampai belakang, ya bisa untuk melihat ke belakang. Selain itu, ada juga yang di bagian belakangnya dibuat seperti sofa,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Senin (16/11/2020).

Dimas juga mengatakan, kalau di kabin bagian belakang digunakan untuk smoking room dan toilet, kaca belakang jadi tidak ada fungsinya.

Karena fungsinya yang tidak begitu banyak, biasanya kaca belakang ditempeli stiker.

“Stikernya bisa dipasang oleh karoseri atau sendiri. Biasanya bisa pesan juga ingin seperti apa desain stikernya, tetapi nanti akan dikenakan biaya,” kata Dimas.

Selain itu, Export Manager Karoseri Laksana, Werry Yulianto, mengatakan, fungsi dari kaca belakang bus yaitu bisa jadi jalan keluar saat terjadi kondisi darurat.



“Fungsi kaca belakang juga bisa sebagai emergency exit bila terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Di samping itu juga untuk melihat situasi di luar bagi penumpang bus,” ucap Werry kepada Kompas.com.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Makan Murah Saat Naik Bus AKAP Sumatera", 
Penulis : Muhammad Fathan Radityasani
Editor : Agung Kurniawan

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Selanjutnya