TRIBUNJUALBELI.COM - Daging merah sejak lama dinilai tinggi kandungan kolesterol dan bisa sebabkan berbagai penyakit berat.
Seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. Sedangkan daging putih dianggap sebagai pilihan yang jauh lebih sehat.
Apakah faktanya seperti itu? Pasalnya kedue jenis daging tersebut sebenarnya sama-sama dapat meningkatkan kolesterol darah.
Artinya, jika ingin menjaga kadar kolesterol tetap terjaga, ada baiknya membatasi konsumsi daging secukupnya
Sayuran, produk olahan susu, dan biji-bijian atau kacang-kacangan bisa jadi pilihan yang lebih bersahabat untuk kadar kolesterol.
BACA JUGA: 4 Tips Memilih dan Mengonsumsi Daging Bagi Penderita Diabetes, Jangan Sembarangan

Perbedaan daging merah dan daging putih
Merunut ke cirinya, daging merah mengandung lebih banyak mioglobin, protein penyimpan oksigen dan menyalurkannya ke jaringan otot.
BACA JUGA: Ayam dan 7 Daftar Makanan Ini Tidak Boleh Dimakan dalam Keadaan Mentah
Pada hewan, otot yang lebih sering digunakan akan berwarna gelap. Itu sebabnya, paha ayam bisa tampak lebih gelap ketimbang dada.
Di dunia kuliner, daging putih biasanya digunakan untuk menyebut daging ayam dan kalkun, sementara daging merah mengacu pada daging sapi, babi, dan domba.
Perbedaan utama kedua jenis daging ini adalah kadar lemak di dalamnya. Daging putih mengandung protein rendah lemak, sementara daging merah memiliki kadar lemak lebih tinggi.
Namun, kandungan nutrisi seperti zat besi, zinc, dan vitamin B juga lebih tinggi.
Jenis zat besi pada daging yang disebut heme iron lebih mudah diserap tubuh ketimbang zat besi dari protein nabati.
Meski demikian, konsumsi daging merah berlebihan meningkatkan risiko menderita berbagai penyakit seperti kanker usus, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta diabetes.
Ditambah lagi jika proses pengolahan daging dilakukan dalam suhu tinggi seperti memanggang, bisa menyebabkan munculnya zat karsinogenik penyebab kanker.

BACA JUGA: Jangan Tergoda Murahnya, Jauhi dan Jangan Beli Daging Sapi dengan Ciri-ciri Ini
BACA JUGA: 5 Makanan yang Sebaiknya Dikurangi Agar Ginjal Tetap Sehat, Salah Satunya Daging Olahan
Benarkah daging putih lebih sehat?
Selain perbedaan kandungan lemaknya, daging putih dari ayam atau unggas kerap dianggap lebih aman dikonsumsi.
Nyatanya, ada penelitian baru dari Children’s Hospital Oakland Research Institute yang mengungkap fakta bahwa daging putih juga dapat menyebabkan kolesterol dalam darah.
Dalam penelitian itu, lebih dari 100 orang dewasa sehat dilibatkan sebagai partisipan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yang pertama menjalani diet tinggi lemak jenuh sementara kelompok kedua rendah lemak jenuh.
Tak hanya itu, partisipan juga menjalani tiga jenis diet berbeda dengan menu daging merah, daging putih, dan tanpa daging sama sekali.
Masing-masing diet dijalani selama 4 minggu. Sampel darah partisipan dibandingkan pada awal dan akhir periode diet.
Tujuannya untuk mengukur total jumlah kolesterol, utamanya low-density lipoprotein, si kolesterol “jahat” yang dapat menyebabkan akumulasi plak di pembuluh darah. Tingginya LDL ini juga menjadi pemicu penyakit jantung.
Tentu, tim peneliti menduga daging merah akan menjadi pemicu melejitnya kadar kolesterol LDL.
Namun faktanya cukup mengejutkan. Baik daging merah maupun putih memiliki dampak yang sama terhadap kadar kolesterol, termasuk LDL.
Di sisi lain, kadar LDL partisipan yang tidak mengonsumsi daging tentu jauh lebih rendah.
Tim peneliti juga menambahkan bahwa untuk mengetahui korelasi antara konsumsi daging dan penyakit jantung, perlu penelitian lebih banyak lagi.
Kolesterol bukan satu-satunya tolok ukur
Kolesterol adalah zat berlemak yang membantu pembentukan sel. Ketika tubuh memiliki terlalu banyak kolesterol terutama LDL, rentan terjadi penumpukan di pembuluh darah. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Idealnya, kadar LDL berada di bawah 100 mg/dl sedangkan triglyceride di bawah 150 mg/dl.
Namun, kadar kolesterol dalam darah bukan satu-satunya hal yang bisa menjadi tolok ukur sehat tidaknya pola makan seseorang.
Jika ingin menghindari risiko penyakit dari pola makan, alangkah baiknya menghindari makanan yang dikemas atau diproses berlebihan.
Makanan yang diproses seperti ini tinggi kandungan sodium, gula, dan lemak jenuh. Belum lagi bahan pengawet yang digunakan dalam produk kemasan atau makanan beku.
Apabila ingin menghindari lemak jenuh, tentu bukan hanya daging merah atau putih saja yang perlu dicoret dari menu sehari-hari. Ada banyak sumber lemak jenuh lain yang juga perlu diantisipasi.
Alangkah baiknya jika memberikan porsi terbesar menu makanan sehari-hari dari sayuran, buah, whole grain, dan olahan susu rendah lemak.
(Kompas.com/Wisnubrata)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Daging Putih vs Daging Merah, Mana yang Lebih Sehat?
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!