"Saat fenomena La Nina yang terjadi adalah pendinginan yang tidak biasa, yaitu anomali suhunya melebihi -0.5 derajat celcius di area yang sama," kata dia saat dihubungi Kompas.com (14/10/2020).
Indra mengatakan saat La Nina, Angin Passat (trade wind) dan kolam air laut yang hangat dapat mencapai lebih jauh ke Pasifik barat. Hal itu termasuk perairan Indonesia yang menjadi lebih hangat dari biasanya.
Sedangkan Samudra Pasifik bagian tengah lebih dingin dari biasanya. Lalu termoklin akan lebih dangkal di timur. Sehingga, air laut lebih dingin dari level bawah naik ke permukaan sebagai penguatan upwelling.
Dia menambahkan, konveksi dan pembentukan awan menguat di wilayah Indonesia, seiring dengan sirkulasi Walker juga menguat.
Dampak La Nina
Indra mengatakan, secara umum dampak utama dari fenomena La Nina ke cuaca/iklim di Indonesia adalah peningkatan curah hujan.
Namun kondisi topografi yang berbeda menyebabkan dampak La Nina tidak seragam di seluruh wilayah
Indra juga mengatakan, berdasarkan kajian ilmiah dari histori kejadian keadian sebelumnya, dampak La Nina berupa peningkatan curah hujan terjadi terutama di bagian tengah dan timur wilayah Indonesia.
Adapun wilayah tersebut diungkapkannya, bervariasi secara spasial dan temporal.
Mewaspadai La Nina
Editor: Lilyana Siradj Sumber: Kompas.com