zoom-in lihat foto Gaya Mengemudi Seperti Ini Bikin Mobil Boros BBM
Ilustrasi gaya mengemudi yang bikin boros BBM

TRIBUNJUALBELI.COM - Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) suatu kendaraan menjadi pertimbangan banyak orang untuk membelinya.

Namun, sedikit yang menyadari bahwa konsumsi BBM juga dipengaruhi cara atau gaya mengemudi.

Beberapa orang masih ada yang memiliki kebiasaan menginjak pedal gas dengan dalam setiap kali mengemudikan mobil.

"Sebaiknya jika mobil ingin irit BBM, maka gaya mengemudi pun harus disesuaikan," ujar Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

"Ketika menginjak pedal gas jangan langsung diinjak dalam, tetapi sedikit diurut. Selain itu, apabila menggunakan mobil bertransmisi matik, selalu memposisikan tuas transmisi ke posisi netral," kata Sapta.

BACA JUGA : Mobil Bekasmu Konsumsi BBMnya Boros? Simak Nih 5 Cara untuk Mengembalikan Agar Irit

BACA JUGA : Tak Seperti Mobil, Ini Alasan Mengapa Bus Jarang Mematikan Mesin Saat Isi BBM

Ugal-ugalan

Sapta menambahkan, jika kebiasaan tersebut tidak dilakukan, konsumsi BBM akan lebih boros.

Selain itu, cara mengemudi yang ugal-ugalan juga tentu memengaruhi penggunaan bahan bakar.

2 dari 4 halaman

Selain cara menginjak pedal gas, menjaga kecepatan juga perlu diperhatikan.

Khususnya saat melaju di jalan bebas hambatan atau jalan tol.


 
Menurut Sapta ,apabila di jalan Tol pertahankan putaran mesin di bawah 3.000 RPM.

Contoh, kecepatan 70-80 kilometer per jam (kpj) dengan 2.500 RPM.

"Itu juga akan membantu konsumsi BBM menjadi lebih irit. Kalau selalu di atas 3.000 RPM, akan boros," ujar Sapta.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) pasal 23 ayat 4, batas kecepatan di jalan tol, yaitu 60 kpj hingga 100 kpj.

Namun, sekali lagi perlu diingat, penting juga untuk menyesuaikan kecepatan dengan kondisi di sekitar.

Begini Cara Mengemudi yang Benar Supaya Terhindar Dari Kecelakaan Maut

Belajar dari video yang belum lama viral tentang kecelakaan Toyota Alphard dan Daihatsu Xenia terjadi di Tol Lingkar Luar Jakarta, pengemudi sebaiknya lebih memperhatikan tentang kecepatan dan jarak pengereman.

Sebab, Salah satu penyebab kecelakaan mobil atau sepeda motor yang kerap terjadi di jalan adalah kecepatan yang sulit dikendalikan.

3 dari 4 halaman

Padahal, di setiap jalan sudah ditentukan kecepatan maksimal yang seharusnya dipatuhi.

Mengemudikan kendaraan terlalu cepat, semakin mempertinggi risiko terjadinya kecelakaan.


Pasalnya semakin cepat kendaraan dipacu, jarak pengereman semakin jauh, belum lagi jika ditambah dengan kondisi jalan yang licin.

Sehingga semakin kecil kemungkinan bisa menghindari objek tabrak.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan, jarak pengereman ditentukan oleh banyak faktor.

1. Kondisi permukaan jalan, entah itu jalan dalam kondisi besar atau kering.

2. Kondisi ban.

Semakin ban botak atau tidak sempurna kembangan membuat lebih rendah gesekannya.

3. Jenis rem yang digunakan.

“Antara mobil satu dan mobil lainnya, memiliki sistem pengereman atau jenis rem yang berbeda, ini akan ikut memengaruhi jarak pengereman pula,” ujar Jusri bebeberapa waktu lalu saat dihubungi Kompas.com.

4 dari 4 halaman

4. Bobot kendaraan, mobil atau sepeda motor.

5. Cuaca.


6. Waktu pengereman.

7. Lokasi pengereman. “Ini hitung berdasarkan tingkat ketinggian daratan dari permukaan laut. Di mana melakukan pengereman di daerah puncak dengan di Jakarta akan berbeda, karena pengaruh dari gaya gravitasi,” kata Jusri.

Jusri melanjutkan, jarak pengereman juga ditentukan oleh waktu reaksi, di mana terdiri dari dua jenis, reaksi manusia (1 detik) dan mekanik atau sistem rem (0,5 detik) yang jika dibulatkan dalam dunia safety menjadi total 2 detik.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Gaya Mengemudi yang Bikin Boros BBM",
Penulis : Donny Dwisatryo Priyantoro
Editor : Azwar Ferdian

Selanjutnya