zoom-in lihat foto Waspada, Orang dengan 9 Ciri Ciri Ini Rentan Terkena Angin Duduk yang Bisa Sebabkan Kematian
Banyak yang mengatakan gejala angin duduk sulit diketahui karena mirip dengan penyakit masuk angin.

TRIBUNJUALBELI.COM - Angin duduk adalah penyakit gangguan jantung yang ditandai dengan nyeri dada akibat otot-otot jantung kurang mendapat pasokan darah.

Penyakit angin duduk terjadi secara tiba-tiba.

Banyak yang mengatakan gejala angin duduk sulit diketahui karena mirip dengan penyakit masuk angin.

Berikut perbedaan gejala angin duduk yang dilansir dari hellosehat dan alodokter.

BACA JUGA: Sering Disepelekan, Ini Bahayanya Angin Duduk Bagi Kesehatan

BACA JUGA: Sering Diabaikan, Begini Cara Bedakan Gejala Masuk Angin dengan Serangan Jantung Agar Nyawa Tak Melayang

Masuk angin biasanya ditandai dengan nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas.

Nyeri tersebut dapat menetap atau terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu.

Gejala masuk angin lainnya seperti tidak enak badan, perut kembung atau begah, sering sendawa, nafsu makan menurun, mual, atau muntah.

Sementara angin duduk memiliki ciri khas yakni rasa sakit di bagian dada.

2 dari 4 halaman

Walaupun tidak semua rasa sakit di dada termasuk penyakit angin duduk.

Gejala angin duduk umumnya muncul setelah beraktivitas seperti olahraga berat, gangguan emosi, cuaca dingin, atau setelah makan.


Selain itu, ada juga yang mengeluarkan keringat berlebihan.

Ciri angin duduk pada pria dan wanita umumnya berbeda.

Pada pria, mereka lebih sering merasakan sakit di bagian dada, leher, dan bahu.

Sementara pada wanita, gejala angina lebih sering dirasakan sebagai nyeri di perut, leher, rahang, tenggorokan, atau punggung.

BACA JUGA: Bukan Masuk Angin , Tidur di Kamar dengan Suhu Dingin Lebih Bermanfaat untuk Kesehatan. Apa Alasannya?

BACA JUGA: Benarkah Penyakit Masuk Angin Hanya Ada di Indonesia? Ini Kata Ahli

Penyakit angin duduk juga bukan disebabkan saat Anda kerokan.

3 dari 4 halaman

Mitos mengatakan angin duduk akan parah bila Anda dikerok.

Sebenarnya, bila Anda merasa gejala angin duduk segera periksakan ke dokter.

Karena bisa saja akan berbahaya bila tidak segera diperiksa oleh ahlinya.

Lalu faktor apa saja yang meningkatkan risiko mengalami serangan angin duduk?

1. Kolesterol tinggi:

Tingginya kadar kolesterol di dalam tubuh seseorang berpotensi menumpuk di dalam pembuluh darah.

Jika ini terjadi, tentu saja darah akan sulit mengalir ke dalam jantung.


2. Diabetes:

Tingginya kadar gula akibat diabetes, dapat merusak dinding arteri.

4 dari 4 halaman

Selain itu, diabetes juga dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh.

3. Hipertensi:

Jika aliran darah terhalang, jantung akan makin kuat memompa dan meningkatkan tekanan agar darah tersebut dapat mengalir.

Jika ini terus terjadi, maka tekanan tinggi tersebut dapat merusak dinding arteri atau menyebabkan pengerasan pada pembuluh tersebut.

4. Stres:

Saat kita mengalami stres, tubuh akan memproduksi sejumlah hormon yang dapat mempersempit pembuluh darah.

Selain itu stres juga dapat meningkatkan tekanan darah.

5. Obesitas:

Orang yang mengalami obesitas akan rentan mengalami sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

6. Merokok:

Aktivitas ini dapat merusak dinding arteri dan menyebabkan penimbunan kolesterol sehingga darah akan kesulitan membawa oksigen untuk diedarkan.

7. Riwayat:

Jika kita pernah terkena penyakit yang berhubungan dengan jantung atau memiliki keluarga yang memiliki riwayat tersebut, maka kita juga akan berisiko tinggi terkena angin duduk.

8. Kurang berolahraga:

Orang yang kurang olahraga berisiko terkena angin duduk karena akan rentan terhadap obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes, yang akhirnya akan meningkatkan risiko terjadinya angina.


9. Umur:

Orang yang berusia lanjut lebih berisiko terkena angin duduk dibandingkan dengan orang yang masih muda karena pembuluh darah akan mengeras dan kehilangan kelenturannya seiring bertambahnya usia.

Terutama bagi pria, peningkatan risiko ini dimulai pada umur 45 tahun, sedangkan pada wanita dimulai pada umur 55 tahun.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Yuk Kenali Gejala Penyakit Angin Duduk yang Mirip Masuk Angin, Bahaya Bila Kerokan?,
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi
Editor: Fauzie Pradita Abbas

Selanjutnya