TRIBUNJUALBELICOM - Ternyata tidak semua jenis masker bisa mencegah penyebaran virus dengan baik, termasuk virus corona.
Memakai masker di tengah pandemi Covid-19 memang penting dan sangat dianjurkan, namun jenis masker seperti apakah yang paling tepat digunakan?
Penelitian baru yang dilakukan ilmuwan dari Duke University membantu menjawab pertanyaan masker jenis apa yang paling efektif mencegah droplets.
Ternyata tidak semua jenis masker bisa mencegah penyebaran virus dengan baik, termasuk virus corona.
Baca Juga: Kumur dengan Air Garam Ternyata Bisa Hilangkan Batuk, Flu dan Gejala Infeksi Virus Corona
Baca Juga: Belum Selesai, Muncul Gejala Baru Virus Corona, Kaki dan Tangan Sering Kesemutan
Memakai masker di tengah pandemi Covid-19 memang penting dan sangat dianjurkan, namun jenis masker seperti apakah yang paling tepat digunakan?
Penelitian baru yang dilakukan ilmuwan dari Duke University membantu menjawab pertanyaan masker jenis apa yang paling efektif mencegah droplets.
Eksperimen
Karena itulah, Fischer dan timnya melakukan eksperimen dengan media laser mudah dibuat dan murah, untuk menguji bagaimana keefektifan berbagai jenis masker dalam mencegah droplets yang keluar dari mulut saat berbicara.
Dalam uji cobanya, tim Fischer menggunakan lensa untuk mengubah lensa menjadi cahaya.
Lembaran cahaya tipis itu akan bersinar melalui selungkup gelap yang terbuat dari karton dan lakban, ini akan membantu kita melihat ketika ada droplets melewatinya dengan bantuan kamera handphone.
Mereka meminta orang mengucapkan "Tetap sehat" ke arah lembaran cahaya sambil mengenakan 14 jenis masker.
"Kami memastikan, ketika orang berbicara dan droplets keluar mulut. Ini berarti, penyakit tetap dapat menyebar dengan berbicara, tanpa batuk atau bersin," kata Fischer.
"Kami juga melihat, beberapa masker bekerja lebih efektif dibanding yang lain dalam memblokir partikel yang keluar," imbuhnya.
Baca Juga: Kesehatan Mental Diperlukan Untuk Meningkatkan Imun Tubuh, Simak 3 Caranya Berikut
Inilah masker terbaik hingga terburuk
Hasil penelitian yang terbit di Science Advances, Jumat (7/8/2020) menunjukkan bahwa masker N95 efektif memblokir sebagian besar tetesan atau droplets yang dilepaskan saat orang berbicara.
Kemudian peringkat kedua yang efektif adalah masker bedah dan diikuti masker dari bahan polipropilen.
Sementara masker kain dari katun dan rajutan, sebenarnya mampu memblokir sejumlah droplets tapi tidak seefektif masker N95.
"Dengan kata lain, masker tersebut efektif melindungi pemakainya dari lingkungan luar, tapi tidak melindungi orang lain dari pemakainya.
Dan itu adalah peran kedua yang penting dalam mengurangi penyebaran Covid-19," kata Fischer.
Hasil mengejutkan adalah masker bandana atau yang dikenal dengan buff.
Dalam eksperimen tersebut, buff dinilai sebagai masker yang paling tidak efektif.
Bahkan lebih buruk dibanding orang yang tidak memakai masker sama sekali.
Para peneliti berpikir, ini karena buff justru membuat droplet semakin berkembang biak di udara.
"Mungkin banyak orang berpikir, menggunakan masker jenis apa saja lebih baik dibanding tidak memakainya sama sekali. Tapi, hal itu salah," kata Fischer.
"Kami mengamati bahwa jumlah droplets meningkat saat orang memakai buff. Kami yakin, bahan yang digunakan pada buff dapat memecah droplets menjadi partikel berukuran lebih kecil. Hal ini membuat pengguna buff menjadi kontraproduktif, karena tetesan yang lebih kecil lebih mudah terbawa udara dan membahayakan orang di sekitar," paparnya.
Penelitian ini kembali menyoroti bahwa tidak semua masker memiliki tingkat keefektifan yang sama.
Jika Anda benar-benar ingin melindungi orang lain dan membantu mengurangi penyebaran virus corona, Anda perlu berpikir masker mana yang paling tepat dipakai.
Berita ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Hati-hati Ahli Sebut Masker Buff Justru Memperparah Penyebaran Virus Corona, Padahal Banyak Dipakai

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!