zoom-in lihat foto Sangat Berbahaya, Jangan Biasakan Hisap Vape di Mobil Selama Mengemudi   
Ilustrasi Hisap Vape di Mobil Selama Mengemudi | motoringresearch.com

TRIBUNJUALBELI.COM - Sebagai pengganti rokok, vape atau rokok jenis elektrik kini semakin banyak digunakan oleh masyarakat.

Beberapa orang beralih ke vape karena menilai vaping lebih aman dibanding merokok.

Vape dianggap tidak berbahaya bagi kesehatan jika dibandingkan rokok kretek yang kini masih banyak ditemukan di pasaran.

Tak sedikit beranggapan bahwa vape atau vaping, tidak berbahaya bagi kesehatan jika dibandingkan rokok kretek yang kini masih banyak ditemukan di pasaran.

Bahkan, kerap kali kegiatan tersebut tetap dilakukan di dalam mobil saat berkendara. Lantas, amankah hal tersebut untuk dilakukan?

Terkait hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana, mengatakan, pemakaian vape saat berkendara dinilai sangat berbahaya.

Hal utama disebabkan karena kabin mobil yang terbatas. Asap vape menghasilkan foging atau kabut pada kabin, sehingga bisa membuat visibilitas pengemudi terganggu, ujar Sony saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/8/2020).

Selanjutnya, menurut Sony, tidak semua orang menyukai aroma yang dihasilkan oleh vape.

Terutama bagi pengemudi, jika ia tidak suka aromanya bisa mengakibatkan pusing dan akan berisiko kecelekaan, katanya.

2 dari 4 halaman

Sementara jika berbicara dari kacamata kesehatan, menurut Dokter Rumah Sakit Pertamina Bina Medika, Daniel Bramantyo, kegiatan tersebut tentunya memiliki dampak buruk.


Vape dihisap di mana saja akan sama saja. Mau di dalam mobil ataupun di tempat terbuka. Sebab, yang dihisap adalah zat kimia yang mengandung nikotin. Meskipun kadarnya sedikit (tidak sebesar rokok) tetap berbahaya bagi tubuh, kata Daniel.

Perhatikan, 4 Hal Ini Perlu Kamu Tahu Sebelum Beralih dari Rokok Tembakau ke Vape

TRIBUNJUALBELI.COM - Apakah kamu salah satu orang yang akan memakai Vape?

Vape atau vapor adalah rokok elektrik yang dianggap sebagai alternatif atau pengganti rokok tembakau.

Sebanyak 7 dari 10 orang yang berniat berhenti merokok pasti akan memulainya dengan beralih menggunakan vape atau vapor.

Hal ini karena vape atau vapor tidak mengeluarkan asap, sehingga dianggap lebih aman dari rokok tembakau.

Vape hanya mengeluarkan uap aerosol yang merupakan hasil dari pemanasan cairan dalam katrid.

Namun, apakah itu berarti vape lebih aman dari rokok tembakau?

3 dari 4 halaman

Ternyata vape tidak lah lebih baik dari rokok tembakau, lok.

Seorang direktur penelitian klinis di Johns Hopkins Ciccarone Center for the Prevention of Heart Disease, Michael Blaha, M.D., M.P.H., membeberkan 4 hal yang belum banyak diketahui orang tentang vape atau vapor ini.


1. Mengandung Bahan-bahan Kimia

Meski tidak mengeluarkan asap namun proses pemanasan nikotin dan zat perasa melibatkan banyak bahan kimia untuk dapat menghasilkan uap aerosol.

"Bahkan kita tidak tahu seberapa banyak bahan kimia yang ada dalam vapor, sehingga kita tidak mengetahui resiko apa yang akan menghadang kita nanti," ujar Blaha, seperti yang dikutip dari Hopkins Medicine.

2. Picu Sakit Jantung

Baik rokok tembakau atau vapor keduanya memiliki resiko yang sama dalam meningkatkan resiko penyakit jantung.

Meski tidak menggunakan tembakau namun ekstraksi nikotin yang dipakai dalam vapor memiliki bahaya yang sama.

Nikotin adalah zat adiktif yang dapat meningkatkan tekanan darah serta picu adrenalin penggunanya.

4 dari 4 halaman

3. Tidak Bisa Sembuhkan Kebiasaan Merokok

Jika kamu beralih mulai menggunakan vapor untuk menghentikan kebiasaanmu merokok, maka itu adalah pilihan yang salah.

Sebab, kandungan nikotin hasil dari ekstraksi tembakau juga memiliki efek kecanduhan atau adiktif yang sama dengan rokok tembakau konvensional.


Bahkan sejak tahun 2010, Oraganisasi Kesehatan Dunia, WHO, sudah tidak lagi merekomendasikan vapor sebagai media terapi untuk menghentikan kebiasaan merokok.

4. Menyebabkan Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ahli bedah umum di Amerika pada 2015 menyebutkan kalau terjadi peningkatan pengguna vapor di kalangan anak muda sebanyak 900%.

Dan dari data itu sebanyak 40% penggunanya tidak pernah merokok tembakau biasa.

Menurut Blaha, ada tiga alasan kenapa vapor menjadi sebuah trend dikalangan remaja.

Pertama adalah stigma kalau vapor lebih aman daripada rokok tembakau biasa.

Kedua, biaya penggunaannya yang lebih murah.

Orang hanya perlu membeli alat vapor untuk sekali dan tinggal membeli cairan isi ulang katrid untuk isi ulang.

Dan yang terakhir adalah rasanya yang beragam seperti rasa buah-buahan.

Bagaimana? Setelah membaca 4 fakta di atas apakah kamu masih ingin mencoba vapor?

Kalau kamu ingin menghentikan kebiasaan merokok maka sebaiknya kamu datangi dokter agar mendapat saran dan terapi yang tepat.

(Kompas.com/Aprida Mega Nanda)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bahaya, Jangan Isap Vape di Mobil Selama Mengemudi

Selanjutnya