zoom-in lihat foto Wah, Siapa Sangka Ternyata Mencampur Premium dengan Pertamax Berdampak Buruk pada Mesin. Berikut Penjelasannya
Foto Ilustrasi (blogspot.com)

TRIBUNJUALBELI.COM - Tanpa pengetahuan memadai, banyak pemilik sepeda motor di Indonesia asal saja mengoplos bahan bakar untuk kendaraan motornya.

Kebanyakan mereka mengoplos pertamax dengan premium atau pertamax plus dengan premium, kombinasi RON (Research Octane Number) 88 dan RON 92, atau RON yang lebih tinggi.

Memang ada keuntungannya, tapi juga perlu diperhatikan efek buruk yang ditimbulkan.

"Dengan mencampur bahan bakar, konsumen bisa mendapat spesifikasi bahan bakar dengan RON lebih tinggi, namun dengan harga jauh lebih murah," buka Dr. Ing. Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, peneliti ITB, di sela-sela kegiatan Mechanic Gathering, di kawasan bisnis SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/5).

Meski secara pengeluaran jadi lebih hemat, perilaku mencampur bahan bakar ini ternyata bisa menimbulkan efek negatif.

"Sebabnya Premium tidak memiliki zat aditif, maka jika dicampur dengan Pertalite RON 90 misalnya, zat aditif yang ada di Pertalite akan berkurang dan berpotensi menimbulkan kerak," terangnya lagi.

Nah, zat aditif sendiri memiliki fungsi untuk membersihkan kerak di ruang bakar. "Jika takarannya sesuai, zat ini bisa bekerja optimal melindungi potensi timbulnya kerak di ruang bakar. Namun, jika porsinya terlalu sedikit atau terlalu banyak, aditif malah justru menghasilkan kerak," ujar pria ramah yang akrab disapa Yus ini.

Selain menimbulkan kerak pada ruang bakar, proses akibat mencampur bahan bakar ini juga berpengaruh langsung terhadap kinerja mesin.

"Kerja mesin motor jadi tidak optimal, yang terjadi konsumsi bahan bakar pun semakin boros," pungkasnya.

Nah, bagi bro sis jangan asal campur lagi ya.

Berita ini sebelumnya sudah tayang di otomotifnet.com pada Senin, 5 Mei 2017 dengan judul Mencampur Premium dan Pertamax Malah Bikin Mesin Berkerak, Ini Sebabnya