zoom-in lihat foto Karbohidrat Olahan dan 3 Makanan Berikut Bisa Menyebabkan Peradangan, Perhatikan Konsumsinya
Karbohidrat Olahan dan 3 Makanan Berikut Bisa Menyebabkan Peradangan, Perhatikan Konsumsinya | kompas

TRIBUNJUALBELI.COM - Pernahkah kamu mendengar peradangan?

Peradangan atau inlfamasi merupakan cara alami tubuh melindungi diri kita saat sakit atau terluka.

Peradangan bisa berarti baik atau buruk, tergantung dari keadaan tubuh.

Salah satu hal yang mempengaruhi peradangan ditubuh yakni makanan yang kita konsumsi.

Dilansir dari Bobo, 4 makanan ini bisa mempengaruhi peradangan di tubuh.

1. Karbohidrat Olahan

Karbohidrat olahan bisa menyebabkan peradangan di tubuh karena sebagian besar serat dalam karbohidrat olahan sudah hilang.

Padahal serat itulah yang membuat kita kenyang, mengendalikan gula dalam darah, dan bermanfaat bagi bakteri di usus.

Karbohidrat olahan memiliki indeks glikemik lebih tinggi dibandingkan karbohidrat yang belum diolah.

Artinya, karbohidrat olahan lebih cepat meningkatkan kadar gula dalam darah jika dikonsumsi.


2 dari 4 halaman

Nah, seseorang yang sering mengonsumsi makanan yang tinggi indeks glikemik lebih rentan mengalami penyakit peradangan.

Beberapa makanan yang mengandung karbohidrat olahan misalnya permen, roti, pasta, sereal, kue, minuman manis, dan makanan olahan dengan tambahan gula atau tepung.

2. Gula Tambahan

Zat gula sukrosa dan sirup jagung tinggi fruktosa merupakan dua jenis gula yang sering ditambahkan dalam makanan.

Gula sukrosa sendiri terdiri dari 50 persen glukosa dan 50 persen fruktosa.

Sementara sirup jagung tinggi fruktosa mengandung 45 persen glukosa dan 55 persen fruktosa.

Zat gula tambahan itu meningkatkan peradangan yang bisa menyebabkan penyakit di tubuh.

Meskipun fruktosa dalam buah dan sayur aman bagi tubuh, mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah yang banyak bisa berbahaya.

Terlalu banyak mengonsumsi fruktosa juga berhubungan dengan kondisi obesitas, diabetes, penyakit hati, penyakit pembuluh darah, dan penyakit jantung.

3 dari 4 halaman

Karenanya, lebih baik batasi mengonsumsi makanan dengan gula tambahan seperti permen, kue, cake, atau sereal tertentu.

3. Daging Olahan

Terlalu banyak mengonsumsi daging olahan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, serta kanker perut dan usus besar.

ilustrasi daging olahan | kompas
ilustrasi daging olahan | kompas

Ini karena daging olahan mengandung lebih banyak advanced glycation end products atau AGEs dibandingkan daging lainnya.

Zat AGEs ini terbentuk saat proses memasak daging atau bahan makanan lain dengan suhu tinggi.

Nah, AGEs ini bisa menyebabkan peradangan di tubuh.

Meski ada banyak faktor lain, sel di usus besar meradang untuk merespon daging olahan.

Contoh daging olahan yang sebaiknya teman-teman batasi adalah sosis, daging asam, kornet, atau daging olahan lainnya.

4. Lemak Trans Buatan

4 dari 4 halaman

Lemak trans merupakan salah satu zat yang perlu dihindari, teman-teman.

Kebanyakan margarin mengandung lemak trans dan ditambahkan dalam makanan olahan supaya lebih tahan lama.

Biasanya, kandungan lemak trans dalam makanan ditulis dengan nama partially hydrogenated oils.

Namun, beda dengan lemak trans alami pada daging dan susu, lemak trans buatan bisa menyebabkan peradangan di tubuh, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Makanan gorengan atau makanan cepat saji juga mengandung lemak trans dari minyak yang digunakan, seperti minyak sayur. Kemudian ada juga makanan yang mengandung bahan itu seperti beberapa jenis margarin atau kue.

Selain mengurangi makanan yang berisiko menyebabkan peradangan, kita juga bisa mengimbanginya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat antiinflamasi atau antiperadangan.

Artikel ini telah tayang pada laman bobo dengan judul

Perhatikan Konsumsi 4 Makanan yang Menyebabkan Peradangan Ini, ya!

Selanjutnya