TRIBUNJUALBELI.COM - Tutup pentil atau valve cap pada ban kerap tak dipandang sebagai komponen penting.
Wujudnya yang kecil dan menjadi bagian dari ban yang kotor membuat banyak orang mengesampingkan benda ini.
Padahal keberadaannya punya fungsi yang ternyata sama pentingnya dari komponen ban, pentil itu sendiri, atau pelek.
Karena sering dianggap sepele padahal cukup signifikan menambah unsur keselamatan, Humas Mabes Polri pun memberikan imbauan pentingnya peranti kecil ini.
Jika ada yang punya pengalaman ditilang karena tutup pentil, permasalahannya bukan karena hal kecil, melainkan lebih jauh karena keselamatan berkendara yang disokong oleh ban dan bagian-bagiannya.
Dijelaskan, ada dua peran tutup pentil yang berhubungan dengan keselamatan berkendara, yaitu
1. Benda ini bertugas mencegah kotoran.
Debu, air, atau bahkan lumpur yang masuk ke daerah pentil dapat merusak katup dan berbagai peranti di dalamnya (termasuk per, penonjok kecil, dan sil karet).
Jika dibiarkan lama, dikhawatirkan timbul korosi yang menyebabkan katup bocor atau membuat sil karet getas.
Alhasil, pentil akan rusak dan menimbulkan kebocoran halus.
Karena tekanan angin ban sangat penting sehubungan dengan keselamatan berkendara, polisi juga memberi perhatian untuk bagian ini.
2. Fungsi kedua, benda ini juga membuat tekanan udara tetap stabil di dalam ban.
Tutup pentil juga mencegah agar udara yang ada di dalam ban tidak keluar melalui celah kecil katup pentil.
Andai pentil rusak pun, dengan adanya tutup, kebocoran masih bisa ditahan perlahan, tidak drastis membuat ban kempes yang tentunya akan berbahaya.
”Banyak orang yang mendiamkan saja saat tutup pentil bannya hilang. Mereka tidak peduli risiko jangka panjangnya yang membuat pentil gampang rusak,” ujar Ario kepada KompasOtomotif, (20/9/2016).
Lebih detail, Ario menunjukkan berbagai komponen yang berada di tutup pentil.
Tak hanya ”tonjokan” untuk membuka dan menutup aliran udara, tetapi juga ada per, uliran, dan sil karet.
Semua peranti ini akan mudah rusak jika dibiarkan terbuka.
Jika itu hilang, yang paling penting adalah mencari tutup pentil yang atau pas dengan lubang (jika tutup pentil asli bawaan hilang).
”Air Hujan atau genangan biasanya menjadi pemicu karat, karena mengandung kotoran dan debu. Kalau bagian logamnya bisa berkarat, sil karetnya bisa cepat keras. Lama-lama ada kebocoran,” kata Ario.
Rekomendasi dari pabrik pembuat ban adalah memakai tutup pentil yang terbuat dari plastik.
Memang, banyak produk yang memakai tutup dari besi.
Namun Ario mengatakan tutup plastik lebih baik karena tidak punya kemungkinan muncul bibit-bibit korosi.
(Donny Apriliananda/Kompas.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!