TRIBUNJUALBELI.COM - Disadari atau tidak, ban juga dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar motor.
Pabrikan motor, tentunya sudah melakukan riset mengenai ukuran ban yang pas dan enggak membebani mesin, sehingga pemakaian bahan bakarnya juga tidak berlebih.
Riset dari pabrikan, bisa jadi enggak berlaku bila dilihat dari kacamata beberapa pengguna motor.
Asumsinya dengan mengganti ukuran ban yang lebih besar dari standarnya, maka bobot kendaraan akan bertambah.
Dengan penambahan bobot itu, maka power mesin yang digunakan untuk memutar ban juga bertambah dan ini yang bikin konsumsi bahan bakar mengalami peningkatan.
Selain bobot yang bertambah, juga ada yang biasanya disebut kontak area.
Maksud kontak area adalah area dimana permukaan ban menempel di aspal.
Menambah ukuran ban yang lebih besar, membuat kontak area akan bertambah besar pula.
Gesekan antara ban dan aspal, otomatis melebar juga membuat gesekan makin besar.
Mau tidak mau, suka tidak suka kerja mesin juga ikut bertambah seiring makin besarnya gesekan ban dengan aspal.
Ujung-ujungnya berimbas pada pemakaian bahan bakar motor yang jadi lebih boros.
?Memang penggantian ukuran ban, enggak bisa terlalu ekstrem kalau enggak ingin boros bahan bakar.
Kalau memang hendak menaikkan ukuran ban, cukup naik 1 tingkat saja,? ujar Dodi Yanto, Product Development Specialist PT Gajah Tunggal Tbk., produsen ban merek IRC.
Tak hanya memperbesar ukuran ban dari standarnya saja yang bisa mempengaruhi konsumsi bahan bakar.
Masih banyak pemilik motor salah treatment terhadap ban yang mereka gunakan.
Imbas dari salah treatment itu sendiri ada 2 hal, yakni menuju ke soal keamanan dan kenyamanan berkendara.
Kedua, ke soal konsumsi bahan bakar.
Treatment yang dimaksud adalah tekanan angin yang ada di dalam ban saat dipakai.
?Kita pernah melakukan corporate social responsibility soal tekanan angin di salah satu parkiran mall.
Hasilnya cukup mengejutkan, bahwa hampir 70% tekanan angin pada motor yang parkir, tekanan anginnya kurang,? ungkap Riza.
Kurangnya tekanan angin pada ban, mengincar keselamatan berkedara bagi pengguna motor.
Pasalnya tunggangan jadi kurang stabil, apalagi saat harus melibas tikungan.
Pecah ban juga paling mungkin terjadi, karena dinding ban mengalami pergerakan yang berlebih, ini yang bisa membuat benang pada dinding ban putus dan ban meletus.
(Otmotifnet.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!