zoom-in lihat foto Tak Cuma Orang Dewasa, Obesitas Juga Bisa Menyerang Anak-Anak
Ilustrasi (rd.com)

TRIBUNJUALBELI.COM - Fenomena Titi Wati yang memiliki bobot badan ratusan kilogram tentu perlu membuat kita waspada.

Pasalnya obesitas memang tidaklah baik untuk kesehatan kita, karena bisa menimbulkan berbagai penyakit di masa depan!

Obesitas sendiri merupakan penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebihan dalam tubuh. Jika dibiarkan, tentu lama-kelamaan akan memengaruhi kesehatan penderitanya.

Gara-gara obesitas, ada kemungkinan munculnya penyakit tidak menular pada diri penderita.

“Konsen terbesar penderita obesitas adalah yang di usia dewasa, karena arahnya kan ke penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes.

Jadi ini yang harus secara luas diperbaiki,” ujar dr. Kirana Pritasari, MQIH., Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Sebenarnya, obesitas bisa terjadi di semua kelompok umur.

Tak hanya dewasa, bisa dari balita dan juga remaja.

Sehingga, masalah kesehatan ini tak boleh luput dari perhatian.

Karena artinya ada sesuatu yang kurang benar saat keluarga memperkenalkan pola makan sejak dini.


2 dari 4 halaman

Sehingga, kalau kita melihat buah hati kita begitu menggemaskan karena mukanya yang lucu dan badannya yang gemuk, ada baiknya kita segera melakukan pengecekan berat badannya.

Apakah sesuai dengan usia dan tinggi badannya atau tidak.

Kalau tidak sesuai, pastikan kita sebagai orang tua mulai melakukan perubahan pola hidup.

Bagaimana caranya?

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kondisi obesitas ini adalah pola makan yang tidak sehat.

Faktanya, masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih banyak memakan makanan cepat saji dibandingkan dengan makan buah dan sayur.

Ya, memang konsumsi pangan hewani, sayur, serta buah di Indonesia masih rendah. Bahkan, data riskesdas 2018 menunjukkan adanya peningkatan proporsi penduduk yang kurang konsumsi sayur dan buah dari 93,5% menjadi 95,5%.

Jika ingin jauh dari apa yang namanya obesitas, maka sudah pasti kita harus melakukan perubahan terhadap pola makan kita.

Lupakan makanan cepat saji, kemudian penuhi diri dan keluarga dengan asupan gizi seimbang.

3 dari 4 halaman

“Mulai dari remaja sudah harus mulai belajar membatasi, misalnya karbohidrat atau gula. Mereka senang banget minum soft drink.


Misalnya sarapan minumnya ini, siang makannya gula lagi. Tidak sehat.

Nah, itu juga harus diperkenalkan risikonya.

Sekarang sih anaknya bisa santai, tapi nanti setelah dewasa, setelah mereka jadi orang tua risiko obesitasnya bisa sangat tinggi,” ujar dr. Kirana.

Batasilah jajanan akan camilan yang banyak mengandung gula, garam, dan lemak berlebih yang pastinya akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Yang harus kita lakukan adalah tingkatkan konsumsi buah dan sayur serta mulai sisipkan menu ikan.

“Harus belajar kalau makan 1 porsi misalnya snack 1 kantong itu berapa kalorinya berapa, garamnya berapa, lemaknya berapa, gulanya berapa, harus sudah sadar,” saran dr. Kirana.

Yuk, sama-sama kita jauhi risiko obesitas dan penyakit mengerikan lainnya. (*)

MARIA ERMILINDA HAYON

4 dari 4 halaman

Artikel ini telah tayang di NOVA.id dengan judul Ingat Titi Wati? Ayo Waspada, Obesitas Juga Bisa Serang Anak-Anak!

Selanjutnya